Oleh : Kadek Dego Nyampuh Wijaya Satria Sari,SE dan Dr.I Nyoman Kusuma Andyana Mahaputra,SE.,MM
Mahasiswa Magister Akutansi Unversitas Mahasaraswati Denpasar
Pengertian Dan Fungsi Konsep Dasar Akutansi
Menurut Suwardjono ( 2005 ) dikutip dari pendapat Paton dan Littleton menyebutkan bahwa konsep dsar akutansi terdiri atas konsep kesatuan usaha atau entity theory,kelangsungan usaha atau going concern,penghargaan sepakatan,upaya dan hasil atau effort and accomplishment,harga melekat atau cost attach ,asumsi dan yang terkahir trdidi atas bukti yang terverifikasi.
Menurut Hery ( 2015:10 ) menyimpulkan bahwa "Dalam proses kegiatannya akutansi berlandaskan pada asumsi asumsi tertentu".Dalam asuumsi ini timbul konsep dalam akutansi.Konsep-konsep akutansi adalah sebagai berikut :
1. Konsep Entitas Usaha ( Accounting Entity Concept )
2. Konsep Biaya / Harga Pertukaran ( Historical Cost Concept )
3. Konsep Kontinuitas Usaha ( Going Concern Concept )
4. Konsep Penanding ( Matching Cost And Revenues )
5. Konsep Pengukuran Uang ( Money Measuring Unit )
6. Konsep Periode Akutansi ( Periodicity )
7. Cash Basis ( Dasar Kas )
8. Accruaal Basis ( Dasar Akrual )
Fungsi Konsep Dasar AkutansiÂ
A. Sebagai landasan penalaran pasa tingkat perekayasaan.Perekayasaan akutansi adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun struktur dan mekanise pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang tercapainnya tujuan negara.Perekaysaan akutansi memlilih dan mengaplikasikan ideolodi , teori,konsep dasar,dan teknologiyang tersedia secara teritis dan praktisi untuk mencapai tujuab ekonomi dan sosial negara dengan mertimbangkan faktor sosial,ekonomi,politik,dan budaya negara
B. Konsep dasar lebih banyak manfaatnya bagi penyusun standar dalam beragumen untuk menentukan prinsip,metode,atau teknik yang dijadikan standar .P&L menegaskan bahwa penyusun standar harus dilandasi oleh pemikiran atau penalaran yang jelas dan jernih.Pemililan istilah , misalnya harus didasarkan atas pikiran yang jernih dan kaedah keabsahan yang baik bukannya atas selera seseorang yang berkuasa.Demikian juga standar akutansi tdak harus tunduk pada apa yang nyatanya dipraktikan tetapi harus lebih berorientasi kemasa depan demi perbaikan secara bertahap.
Konsep Kesatuan UsahaÂ
Konsep kesatuan usaha ini harus menghasilkan atau menyediakan barang/jasa kemudian menyerahkannya untuk menghasilakn pendapatan.Implikasi pasa konsep kesatuan usaha ini yaitu :
1. Batas kesatuan usaha , konsep kesatuan usaha ini tergatung pada keberadanya secara yuridis.
2.Ekuitas , konsep kesatuan usaha ini memeliki impliaksi terhadap ekuitas, ekuitas ini bermaksud behwa kesatuan usaha dianggap sebagai hubungan bisnis atau bisa juga utang dalam konsep kesatuan usaha.
3. Pendapatan, pendapatan pada konsep kesatuan usaha ini dapat dianggap meniakan ekuitas.
Upaya dan Hasil
Secara konseptual pendapatan timbul karena biaya yang dikeluarkan , bukan pendapatan yang menaggung biaya .Artinya pendapatan sudah dapat diakui meskipun belum teralisasi kerena adanya pengeluaran perusahaan.Kosneep ini mempunyai beberapa implikasi yaitu :Â
1. Perlunya Basis Asosiasi
2. Penakaran Asosiasi Ideal
3. Laba Akutansi versus Ekonomik
4. Cost Actual
5. Â Asas Akrual atau Himpunan
6. Pengertian Depresiasi
7. Kapasistas MengaggurÂ
8. Pos-Pos Luar Biasa
Bukti Terverifikasi Dan Objektif
Bukti objektif yang dapat diperiksa ( Variable Objektive evidence ) menyatakan bahwa informasi keuangan akan mempunyai tingkat kebermanfaatan da tingkat keterandalan yang cukup tinggi apabila terjadi data keuangan didukung oleh bukti bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya.Secara sudut pandang akutansi tidak mendasarkan diri dari objektivitas mutlak mailainkan pada objektivitas relatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H