Mohon tunggu...
Kadek Purnami
Kadek Purnami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Purnami

semester 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merayakan Hari Raya Galungan pada Pandemi Covid-19

10 November 2021   13:12 Diperbarui: 10 November 2021   13:18 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Namun untuk melakukan itu semua di masa pandemic covid-19 ini masyarakat desa Bestala sangat dipengaruhi apalagi pandemic ini membuat perekonomian masyarakat desa bestala menurun karena akibat keterbatasanya pekerjaan dan dibatasi oleh protocol kesehatan, dan vaksinasi ini. Untuk merayakan kemengan dharma melawan adhrma atau hari raya galungan ini masyarakat desa bestala sangat mematuhi protocol kesehatan untuk mengurangi penyebaran dari virus covid-19 seperti saat ke pura-pura masyarakat menggunakan masker dan membawa cadangan masker, setiap sebelum memasuki pura masyarakat di cek suhu tubuhnya terlebih dahulu. Jika suhu tubuh di atas 370C tidak bolehkan memasuki area pura. Kepala desa bestala juga menyediakan para pecalang agar masyarakat desa bestala tidak berkerumunan dalam bersembahyang. Apabila manusia sudah terkena virus covid-19 ini pastinya kekebalan tubuh menurun drastis. Covid-19 ini adalah Virus corona yang menyerang sistem pernafasan manusia, manusia yang terkena virus covid-19 ini akan mengalami sesak nafas, batuk-batuk dan gejala yang lainya.

Hari raya galungan yang begitu besar tetapi pada pandemic ini masyarakat desa bestala melakukan upacara sesuai dengan kemampuan yang masing-masing masyarakat itu sendiri. Tidak adanya halangan untuk melakukan bhakti secara megah dan mewah. Ida Sang Hyang Widhi pun hanya menilai ke iklasan kita dalam melakukan upacara kemenangan dharma melawan adharma. Sang Hyang Widhi tidak mengukur besar kecilnya banten yang kita buat tetapi, ketulusan dari diri kita masing-masing yang dinilai.

Pada umanis galungan bahwa kepala desa sudah memberi tahu bahwa, tidak boleh berkumpul-kumpul banyak orang, yang nantinya dapat menularkan virus covid-19 ini. Karena kita tidaklah tau dari mana sumber virus itu muncul. Maka dari itu kita harus membawa handsanitizer kemanapun kita pergi.

Selain itu kepala desa bestala juga sudah menyediakan air untuk mencuci tangan sebelum memasuki areal pura. Dan tempat duduk dari mereka sudah di atur sehingga persembahyangan mudah-mudahan tidak menyebarkan virus dari covid-19 ini.

Hari raya Galungan merupakan hari besar agama hindu tetapi karena covid-19 semua hal di batasi oleh pemerintah untuk mengurangi angka penyebaran maupun kasus virus covid-19. Jadi untuk merayakan hari suci galungan ini seluruh masyarakat desa Bestala harus mematuhi semua peraturan protocol kesehatan. Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. S1 Biologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun