Ajaran Tat Twam Asi adalah ajaran moral bernuansa Hindu yang sudah diajarkan dari sejak kecil. Tat Twam asi berasal dari kata Tat yang artinya ia, Twam yang berarti kamu dan Asi yang berarti adalah. apabila digabungkan, Tat Twam Asi berarti ia adalah kamu. Ajaran ini mengajarkan manusia agar mempunyai jiwa sosial yang tingi dan kesusilaan tak terbatas. Isi pokok dari ajaran ini yaitu "Ia adalah kamu, saya adalah kamu, semua makluk adalah sama ciptaan tuhan". maknanya yaitu, apabila menyakiti orang lain maka itu sama saja dengan menyakiti diri sendiri. dan apabila membantu orang lain, itu sama dengan membantu diri sendiri.
Pengaplikasian ajaran ini dapat dijumpai pada tempat yayasan atau seperti Panti Asuhan, dimana setiap anak menerima kasih sayang dan perlakuan yang sama dari pengurus Panti asuhan tanpa memandang status dan latar belakang. Ajaran ini membuat setiap anak merasa bahwa semua orang dalam panti asuhan tersebut adalah keluarga. Karakter anak yang peduli dengan sesama serta memiliki jiwa toleransi yang sangat tinggi akan terbentuk dengan sendirinya secara otomatis.
Ajaran tat Twam asi ini dapat dipraktekkan di lingkungan sekitar. Seperti misalnya membantu tetangga yang sedang mengalami kesusahan, menolong orang yang jatuh dari sepeda, atau bisa juga dengan mengumpulkan sumbangan untuk diberikan kepada korban bencana alam. Selain kepada manusia, ajaran ini juga dapat diimplementasikan kepada hewan dan tumbuh-tumbuhan, contohnya yaitu seperti merawat tanaman, rajin memandikan hewan peliharaan dan tidak dengan sengaja menyakiti hewan.
Ajaran Tat Twam Asi sangatlah fleksibel, dalam artian semua orang bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. ajaran ini sangatlah sederhana, dan memiliki satu tujuan utama yaitu "berbuat baiklah kepada semua makhluk". Melalui ajaran ini diharapkan manusia dapat memahami perasaan antara satu sama lain sehingga tidak terjadi pertikaian ataupun permusuhan antar kelompok yang berbeda golongan. Setiap manusia harus memahami bahwa semua makhluk adalah ciptaan tuhan yang kuasa, dan oleh karena itu, apabila ajaran ini dapat diterapkan dengan baik di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari akan tercipta dunia yang lebih indah dan harmonis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H