Mohon tunggu...
Kadek Dwi Artika Sari
Kadek Dwi Artika Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manusia Pertama dalam Hindu, Keyakinan dalam Hindu dan Covid-19 serta Pengobatannya dalam Agama Hindu

13 September 2023   12:35 Diperbarui: 13 September 2023   12:45 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Siapa manusia pertama menurut agama hindu?

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di dunia ini, dalam agama hindu dijelaskan bahwa manusia pertama yang ada di dunia adalah Swahyambu manu atau biasa disebut dengan manu. Swahyambu manu bukan merupakan nama dari seseorang namun merupakan nama dari spesies. Secara harfiah, swahyambhu manu dapat diartikan sebagai "makhluk berpikir yang menjadikan dirinya sendiri".

Dalam ajaran veda yaitu pada veda Samhita, Jiwa manusia. Barang siapa yang hidup dengan perilaku baik dan taat, maka sesudah jiwanya mati akan masuk surga, tempat menikmati hidup yang penuh dengan kebahagiaan dan kegirangan Bersama dengan para dewa.

Pada zaman brahmana manusia terdiri dari 2 bagian yaitu:

Yang terlihan disebut dengan rupa yang meliputi 5 unsur yaitu rambut, kulit,tulang, daging dan sumsum.

Bagian yang tidak terlihat disebut dengan nama/narda yang terdiri dari unsur yang menentukan hidup yaitu nafas (atman atau prana), pemikiran (manas), akal (budhi), pendengaran (srotta), dan pengelihatan (caksu).

Pada zaman upanisad, tubuh dan jiwa manusia mengalir keluar dari penciptanya yaitu brahman menjadi dua bagian yaitu bagian kasar dan bagian halus yang meliputi:

Bagian kasar: yaitu bagian dari tubuh yang disebut panca mahabhuta yang terdiri dari Akasa (rongga mulut,telinga dan dubur), pertiwi (tulang), bayu (nafas), teja (suhu tubuh) dan apah (air mata, urin dan keringat).

Bagian Halus: terdiri dari pikiran (manah) dan akal (budhi).

Manusia adalah bagian dari brahman itu sendiri maka dari itu atman dalam diri manusia merupakan percikan atau bagian kecil dari brahman/Tuhan. Nafas, akal, pikiran, tubuh dan semua anggota tubuh merupakan bagian dari brahman itu sendiri. Manusia merupakan mikrokosmos yang mengandung didalamnya seluruh unsur makrokosmos (alam semesta) yang disebut dengan panca mahabhuta.

Apakah dasar keyakinan agama hindu?

Setiap agama yang dianut oleh seseorang pasti memiliki dasar dari suatu keyakinan tersebut. Seperti dalam agama hindu memiliki sebuah dasar keyakinan yang telah dipercayai oleh seluruh umatnya sebagai dasar keyakinan dalam kehidupan beragama hindu. Dasar keyakinan dalam agama hindu terdiri dari 5 bagian yang disebut dengan Panca Sradha. Panca sradha memiliki arti yaitu, panca artinya lima dan sradha artinya kepercayaan atau keyakinan. Jadi panca sradha artinya lima dasar keyakinan atau kepercayaan dalam agama hindu yang harus dapa dipegang teguh dalam menjalani kehidupan beragama dan bermasyarakat untuk mencapai tujuan hidup di dunia dan akhirat nanti.

Berikut bagian-bagian dari panca sradha beserta artinya masing-masing agar dapat dipahami oleh seluruh kalangan Masyarakat terutama Masyarakat beragama hindu.

1. Widhi sradha (percaya terhadap adanya Tuhan)

Keyakinan atau kepercayaan terhadap adanya Tuhan/Sang Hyang Widhi dapat dilakukan melalui ajaran Tri Pramana yang terdiri dari Agama (sabda) Pramana, Anumana Pramana dan Pratyaksa Pramana.

Ajaran agama (sabda) Pramana: Meyakini keberadaan Tuhan melalui kesaksiannya atau sabdanya yang disampaikan melalui kitab suci veda yang diwahyukan kepada para maharsi.

Ajaran Anumana praman : Meyakini keberadaan Tuhan dengan analisis yang logis dan sistematis denga apa yang ada di alam semesta. Dalam ajaran ini menerapkan bahwa setiap hal yang ada di alam semesta serta kejadian didalamnya merupakan ciptaan dan kehendak dari beliau.

Ajaran Pratyaksa Pramana : Meyakini keberadaan Tuhan melalui pengalaman langsung yang dirasakan. Melitan Tuhan atau manifestasinya tanpa perantara atau media apapun. Hal ini hanya dapat dialami oleh orang-orang yang memiliki tingat kesucian yang tinggih, contohnya seperti para mahrsi dan pendeta.

2. Atma Sradha (percaya dengan adanya atma)

Didalam kitan upanisad disebutkan bahwa "Brahman Atman Aikyam" yang mengandung arti bahwa Brahman dan Atman itu Tunggal, karena hal itu disebutkan bahwa atman merupakan percikan kecil dari brahman yang ada dalam setiap tubuh dari makhluk hidup sebagai sumber dari kehidupan. Brahman/Ida Sang Hyang widhi merupakan sumber dari atman, oleh sebab itu belia disebut juga paramatman dan merupakan intisari dari alam semesta dengan sebutan adyatman.

3. Karma Phala Sradha (Percaya dengan adanya karma phala)

Keyakinan ini menjelaskan tentang keyakinan tentang kebenaran adanya karma phala atau hasil perbuatan. Kharma phala meyakini bahwa setiap perbuatan baik (Susila) atau buruk (asusila) yang dilakukan pasti akan dapat dituai hasilnya sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Contohnya apabila kita melakukan sebuah perbuatan baik, maka hasil yang kita dapat pasti akan baik pula, dan sebaliknya. Karma phala inilah yang akan menentukan tempat yang pantas untuk seseorang ketika telah meninggal.

4. Punarbhawa Sradha (Percaya dengan adanya kelahiran kembali)

Keyakinan ini meyakini kebenaran adanya kelahiran Kembali atau kelahiran berulang pada manusia yang telah meninggal. Ditinjau dari arti masing-masing katanya yaitu punar artinya musnah atau hilang, dan bhawa artinya lahir atau tumbuh. Jadi punarbhawa artinya lahir berulang/Kembali. Yang menjadi penyebab terjadinya punarbhawa pada manusia yaitu karena hasil perbuatan/karma phala mereka.

5. Moksa Sradha (percaya denga adanya moksa)

Moksa merupakan kata yang berasal dari Bahasa sansekerta yaitu "muks" yang memiliki arti bebas dari segala ikatan duniawi dimana jiwatman telah terbebas dari punarbhawa. Moksa inilah yang menjadi tujuan akhir dari umat hindu di dunia.

Itulah penjelasan dari panca sradha atau lima keyakinan dasar dari umat hindu yang dapat kita pahami dan laksanakan sebagai landasan dalam menjalani kehidupan.

Covid-19 ditinjau dari agama hindu

Seperti yang kita ketahui bahwa covid-19 merupakan salah satu wabah penyakit terbesar yang melanda dunia pada beberapa tahun lalu. Ditinjau dari aspek medis, penyakit ini disebabkan oleh virus yang menjangkit tubuh manusia, dan penyakit ini sangat cepat penularannya sehingga sampai menyebabkan terjadinya pandemi dan isolasi yang berkepanjangan.

Jika ditinjau dari aspek agama yaitu agama hindu, pandemi covid-19 ini merupakan suatu ujian yang harus dihadapi oleh umat manusia. Menurut hasil riset, covid-19 dapat bermutasi, mutasi inilah yang menjadi sebuah tantangan untuk manusia. Upaya penanganan dan pencegahan pun harus dilakukan dengan sangat hati-hati serta dengan kesungguhan hati.

Sebagaiman yang disebutkan dalam kakawin ramayan:

 " utsaha ta larapana, karryasing pahapagehen".

Artinya:

Tekun atau usaha yang gigih itulah dijadikan sebagai jalan, setiap pekerjaan apapun dilakukan dengan tekun).

Jika dilihat dari nilai-nilai filosofis agama hindu, penerapan protokol Kesehatan 5M, mengandung esensi pengendalian diri dan pembersihan.

Pengobatan atau usada dalam sastra hindu dalam menghadapi covid-19

Pengobatan atau usada dalam agama hindu telah ada sejak ribuan tahun lalu dan telah diyakini sebagai cara untuk mengobati berbagai macam penyakit, baik itu penyakit fisik maupun penyakit mental.

Dalam konteks penyakit yang disebabkan oleh virus corona/covid-19 dapat diatasi dengan pengobatan atau pencegahan alternatif menurut usada dalam agama hindu. Berikut merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah/mengobati covid-19 dalam sastra hindu yaitu:

  • Yoga dan meditasi
  • Penggunaan obat-obatan herbal
  • Puja dan mantra sebagai pengobatan Rohani

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai Upaya pengobatan dalam sastra hindu untuk mengatasi covid-19. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun