Setiap awal tahun adalah  awal sebuah perubahan yang akan diraih. Dimana ditahun sebelumnya yang masih kurang akan digenapi di tahun yang akan datang.
Setiap penghujung jam akhir tahun saya memiliki kebiasaan untuk berdoa melihat kilas balik apa yang sudah di alami baik suka dan duka.
Apa saja kelemahan dan kesalahan yang sudah dilakukan akan diperbaiki dan tidak diulang kembali. Lebih kearah intropeksi diri. Hal2 yang bodoh yang sudah dilakukan diperbaiki kembali.
Dan harapan2 apa saj yang akan dicapai untuk tahun berikutnya sehingga kita mengisi hari demi hari kedepan penuh dengan makna. Hidup boleh menjadi berkat dan diberkati intinya.
Diujung tahun lebih mengarah kepada mengevaluasi orientasi kehidupan yang sudah dibuat dan membuat orientasi untuk tahun selanjutnya.
Ketika saya merenungkan...dari awal tahun 2020 sekitar bulan maret sampai akhir desember merupakan suatu pembelajaran yang saya rasakan secara alami.
Didikan dari Tuhan yang ajaib yang mebuka mata saya bahwa hidup harus lebih bergantung kepadaNya.
Hanya sebuah virus kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dapat memporakporandakan seluruh dunia.
Para ahli dibuat kalang kabut untuk menemukan jalan keluar untuk mengatasi ini.
Semua rencana yang dibuat untuk tahun 2020 semua hampit tidak terealisa dengan baik.
Tapi diisi dengan belajar rendah hati belajar mengucap syukur dan belajar lagi mengandalkan serta bergantung penuh pada Allah.
Sakit memang.. sedih memang..berat memang... tapi Tuhan ijinkan kita boleh mengalami semua untuk menegur kita pribadi lepas pribadi dengan caranya Tuhan agar menjadi lebih baik lagi.
Didikan yang Tuhan ajarkan itu begitu alami. Betapa kita harus benar bisa menghargai akan kesehatan. Pola hidup sehat yang benar.Â
Menjaga tutur bahasa kita dalam bergaul, yang mungkin selama ini tidak kita perhatikan sehingga sering banyaknya melukai hati orang lain. Tanpa kita sadari banyak bicara ... banyak pelanggaran.
Lebih dekat lagi dengan keluarga. Mengerti akan kebutuhan setiap anggota keluarga. Berbagi cerita... tawa...bahkan berbagi tangis jika ada yg sakit. Terasa lebih dekat dikarenakan jarak yang sangat dekat. Didepan mata. Bekerjasama dalam pekerjaan rumah. Berbagi dalam mengajar dan diajar. Nonton bareng olah raga bareng... main game bareng. Â Bisan bareng... semua dilakukan yang hampir tidak pernah dilakukan karena kesibukan masing2.
Bersyukur karena Tuhan masih memampukan kita untuk ada saat ini sebagaimana kita ada semua itu karena kemurahan Tuhan. Disaat ekonomi semakin menurun tapi penyertaaNya ajaib. Kita semua masih sehat dan bahkan gemuk...(karena kerjaannya makan dan tidur..ha..ha..ha). Apapun itu Tuhan itu baik, luar biasa.
Didikan alami yang saya dapatkan di tahun 2020.
Tahun 2021 tentunya tahun untuk meraih asa yang tertunda yaitu menjadi pribadi yg lebih baik lagi. Menjadi berkat dan diberkati.Â
Kelemahan  di tahun 2020 tidak terulang lagi dan menjadi acuan ditahun 2021 lebih bersyukur akan kebaikan Tuhan. Menghargai setiap apa yang sudah Tuhan Berikan dan lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan dengan bergantung penuh pada Allah.
Optimis tahun 2021 kita boleh mengatasi wabah pandemi ini.
Salam...
lagi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H