Mohon tunggu...
I Gusti Agung Ayu Kade Galuh
I Gusti Agung Ayu Kade Galuh Mohon Tunggu... -

belajar menulis.. berusaha menuangkan ide dalam sebuah tulisan kritis, logis, dan bersolusi. \r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mampukah Pers Cetak Indonesia Bertahan?

24 Maret 2011   02:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:30 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Masa depan media cetak : konvergensi

Pedro Ramirez (dalam Leksono, 2007), CEO dari penerbit El Mundo, mengatakan bahwa media lain tak bisa diabaikan oleh surat kabar dalam menyampaikan berita kepada masyarakat. Jika surat kabar ingin menjangkau semua pelanggan potensialnya, maka kebiasaan, yang berarti juga gaya hidup mereka harus diikuti. Ini menekankan pada bergesernya cara mendapatkan berita di kalangan orang muda yang semakin beralih pada gadget elektronik. Dengan mendiversifikasi produk ke bentuk media baru, surat kabar akan bisa secara efisien menjangkau pasar baru, seperti orang muda, dan pembaca lain di luar area distribusi surat kabar.

'Konvergen' dalam pengertian umum adalah arah menyatukan, membawa ke keseragaman atau membawa ke satu titik. Untuk dunia media, konvergensi diartikan membawa sejumlah produk media menjadi satu kesatuan dengan mendapatkan semua keunnggulan masing-masing.

Konvergensi pada akhirnya tidak hanya mengubah lanskap media dan industrinya, tetapi juga tata-cara penyelenggaraan berita, ruang redaksi, dan cara kerja wartawan. Boleh jadi redaksi (news room) akan menghimpun berita yang diperoleh reporter dan redaktur akan menetapkan, berita mana cocok untuk segera disiarkan melalui media mana. Untuk rekrutmen, calon wartawan direkrut untuk perusahaan multimedia. Ia dipersiapkan untuk memahami teknik reportasi pemberitaan online walaupun mendaftar pada wartawan cetak, radio, atau televisi.

Dorongan menuju konvergensi dan multimedia akan semakin mungkin manakala tuntutan efisiensi semakin bergaung. Tidak perlu lagi menerjunkan wartawan mmasing-masing ke tiap lokasi bencana karena hanya akan memboroskan uang. Melalui konvergensi-multimedia, satu berita yang dari awal sudah diperoleh secara terpadu dengan elemen-elemen audio-visual dan tentu saja teks, bisa diolah dan didistribusikan secara pas untuk masing-masing media, apakah itu online, cetak, audio, audiovisual, maupun seluler.

Tuntutan perubahan gaya hidup masyarakat, perkembangan teknologi, dan tuntutan efisien, kesemuanya menjadi faktor yang membuat konvergensi media menjadi solusi ideal bagi perkembangan pers cetak masa depan.

Referensi :

Leksono, Ninok. 2007. "Surat Kabar Di Tengah Era Baru Media & Jurnalistik" dalam KOMPAS Dari Belakang ke Depan Menulis dari Dalam. Jakarta : Penerbit Buku Kompas.

Oetama, Jakob. 2001. Pers Indonesia Berkomunikasi dalam Masyarakat Tidak Tulus. Jakarta: Penerbit Buku Kompas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun