Mohon tunggu...
Krisdayanti
Krisdayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Esa Unggul University of Law

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa yang dapat Anda Prakirakan Jika Bangsa Indonesia Tidak Memiliki Bahasa Indonesia Sebagai Identitas Nasionalnya?

10 November 2024   19:59 Diperbarui: 11 November 2024   15:41 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

APA YANG DAPAT ANDA PRAKIRAKAN JIKA BANGSA INDONESIA TIDAK MEMILIKI BAHASA INDONESIA SEBAGAI IDENTITAS NASIONALNYA?

Krisdayanti, Felicia Yureliana, Yuliati, S.Kep, M.Kep, MM. Fakultas Hukum, Program Studi Ilmu Hukum, Universitas Esa Unggul. Jl. Arjuna Utara No. 9 Kebon Jeruk, Jakarta 11510

Abstrak

Setiap negara yang merdeka dan berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya memiliki Identitas nasional agar bangsa tersebut dapat dikenal oleh negara lain dan dapat dibedakan dengan bangsa lain. Identitas nasional mampu menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Negara memiliki kewibawaan dan kehormatan sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa lain serta akan menyatukan bangsa yang bersangkutan. Bahasa Indonesia sebagai Identitas nasional akhirnya dinyatakan melalui suatu kesepakatan yang disebut oleh Pemuda Indonesia pada masa itu sebagai Kongres Pemuda yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1928. Atau sekarang lebih kita kenal sebagai Sumpah Pemuda 1928. Bahasa Indonesia yang berakar dari bahasa Melayu disepakati bersama untuk dijunjung sebagai bahasa persatuan.

Abstract

Every independent and sovereign country can certainly be tried to have a national Identity so that the nation can be recognized by other countries and can be distinguished from other nations. National Identity is able to maintain the existence and survival of a nation. The state has the authority and honor as a nation that is in line with other nations and will unite the nation concerned. Indonesian as a national Identity was finally declared through an agreement called by Indonesian youths at that time as the Youth Congress held on October 28, 1928. Or now we are better known as the Youth Pledge of 1928. Indonesian language rooted in Malay was mutually agreed to be upheld as the language of unity.

Pendahuluan 

Setiap negara yang merdeka dan berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya memiliki Identitas nasional agar bangsa tersebut dapat dikenal oleh negara lain dan dapat dibedakan dengan bangsa lain. Identitas nasional mampu menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Negara memiliki kehormatan sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa lain serta akan menyatukan bangsa yang bersangkutan. Jati diri atau yang lazim juga disebut Identitas merupakan ciri khas. yang menandai seseorang, sekelompok orang atau suatu bangsa. Jika ciri khas itu menjadi milik bersama suatu bangsa, hal itu tentu menjadi penanda jati diri bangsa tersebut. Seperti hal nya bangsa lain, bangsa Indonesia juga memiliki jati diri yang membedakan dari bangsa yang lain di dunia. Jati diri itu sekaligus juga menunjukkan keberadaan bangsa Indonesia di antara bangsa lain. Salah satu simbol jati diri bangsa Indonesia itu adalah berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya. Identitas nasional merupakan komunitas yang dibayangkan (Imagined Community) yang mempersatukan individu-individu dalam sebuah bangsa. Sementara itu menekankan pentingnya "Mengindonesia" sebagai proses pembentukan Identitas nasional yang mencakup aspek historis, kultural dan politis.

Tujuan 

Artikel ini bertujuan untuk:

1. Untuk memahami pengertian Identitas Nasional

2. Untuk menganalisis dampak negatif yang mungkin terjadi jika Indonesia tidak memiliki bahasa persatuan.

3. Untuk mengukuhkan kembali pentingnya Identitas Nasional bagi bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan, keutuhan, dan kemajuan bangsa.

4. Mendorong penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Teks ini mengajak pembaca untuk lebih aktif menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dan menjaga kelestariannya.

Pembahasan 

Identitas nasional Indonesia adalah serangkaian nilai, simbol, dan karakteristik yang membedakan bangsa Indonesia dari bangsa lain. Ini merupakan manifestasi nilai-nilai budaya, sejarah, dan cita-cita bersama yang mempersatukan masyarakat Indonesia yang beragam. Secara etimologis, Identitas berasal dari bahasa Inggris yaitu, Identity, yang memiliki arti, ciri, tanda atau Identitas yang dikaitkan dengan sesuatu atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Kata nasional merupakan sebuah Identitas yang diasosiasikan dengan kelompok yang lebih besar dan diikat oleh kesamaan, baik fisik seperti budaya, agarna, dan bahasa, maupun bahasa non fisik seperti keinginan, aspirasi dan tujuan. Konsep Identitas nasional pada akhirnya bertujuan pada munculnya kegiatan kelompok yang berwujud dalam organisasi atau dalam bentuk gerakan-gerakan yang berciri kebangsaan. Kata nasional sendiri tidak lepas dari lahirnya konsep nasionalisme. Menurut kebijakan Identitas nasional ini, Identitas suatu bangsa tertentu tidak dapat dijelaskan dengan nama bangsa itu atau, jika lebih sering digunakan dengan istilah bangsa "Individual". Pengertian atau istilah kepribadian sebagai suatu Identitas adalah kecil atau totalitas dari faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. 

Bangsa Indonesia pada hakekatnya adalah bangsa yang religius, humanis, persatuan/kekeluargaan yang menyukai perdebatan dan lebih mementingkan kepentingan bersama. Itu adalah sifat dasar bangsa Indonesia. Sedangkan jika terjadi konflik sosial dan pertikaian antar manusia, itu tidak benar-benar mencerminkan sifat dasar umum bangsa Indonesia. Secara kuantitatif, masyarakat yang rukun dan toleran jauh lebih banyak dibandingkan dengan masyarakat yang tidak rukun dan toleran. Bayangkan jika Indonesia tanpa bahasa persatuan. Pasti akan terjadi perpecahan. Tanpa bahsa persatuan, setiap kelompok etnis atau daerah akan semakin sulit untuk saling memahami dan berkomunikasi. Hal ini bisa memicu konflik dan perpecahan bahasa Indonesia Sebagai Identitas nasional bangsa Indonesia sebagai bahasa yang berasal dari penduduk yang bukan mayoritas, dapat dikatakan bahasa Indonesia berkembang dengan baik. Proses penerimaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dan bahasa nasional sebagai sebuah proses yang ajaib dimana penutur yang bukan penutur asli bahasa tersebut sukses di yakinkan untuk menerima bahasa Indonesia, yang bukan merupakan bahasa ibu mereka, menjadi bahasa pemersatu dan bagian dari Identitas mereka. 

Melihat mayoritas penduduk Indonesia adalah bilingual, jika dilihat dari penggunaan bahasanya, dapat dikatakan seorang yang berkebangsaan Indonesia setidaknya akan memiliki minimal dua buah Identitas, Identitas suku bangsanya dan Identitas nasionalnya. Untuk itu, penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tentu berperan besar terhadap pemertahanan Identitas nasional bangsa Indonesia. Sehubungan dengan diangkatnya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, sekaligus secara otomatis sebagai Identitas nasional, sebagai masyarakat Indonesia kita boleh berbangga hati dengan apa yang telah kita capai. Di kanada, bahasa perancis dan bahasa inggris saling berebut pengaruh untuk menjadi bahasa resmi negara. Sampai hari ini tidak ada yang kalah dan yang menang. Solusinya, bahasa perancis dipakai sebagai bahasa resmi di wilayah quebec, dan bahasa inggris di wilayah lainnya. Di singapura, terdapat beberapa bahasa seperti bahasa melayu, mandarin, inggris, tamil yang saling bersaing. Pemerintah singapura memutuskan bahasa inggris sebagai bahasa nasional. Di belgia, bahasa perancis, bahasa belanda dan bahasa jerman berebut dominansi sebagai bahasa yang digunakan konstitusi. Pancasila sebagai Identitas nasional tidak hanya bersifat fisik seperti simbol atau lambang tetapi merupakan cerminan Identitas bangsa dalam wujud psikis (nonfisik), yakni yang mencerminkan watak dan perilaku manusia Indonesia sehingga dapat dibedakan dengan bangsa lain. Identitas nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia karena, (1). Bangsa Indonesia dapat dibedakan dan sekaligus dikenal oleh bangsa lain, (2). Identitas nasional bagi sebuah negara bangsa sangat penting bagi kelangsungan hidup negara bangsa tersebut karena dapat mempersatukan negara bangsa, dan (3). Identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia sebagai ciri khas bangsa. 

Secara implisit. Ini mengarahkan kita pada pentingnya membangun Identitas Nasional yang inklusif dan dinamis. Dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, penting untuk (1). Mengakui dan menghargai keberagaman suku, agama, ras, dan budaya sebagai kekayaan bangsa, bukan sebagai sumber perpecahan, (2). Mendorong dialog dan interaksi antar budaya untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan, (3). Mencegah segala bentuk diskriminasi dan eksklusivisme yang dapat mengancam keutuhan bangsa. Secara tidak langsung ini menyentuh keterkaitan erat antara Identitas Nasional yang kuat dengan keberhasilan pembangunan nasional seperti, (1). Menumbuhkan semangat gotong royong dan solidaritas dalam menghadapi tantangan pembangunan, (2). Meningkatkan daya saing bangsa di era globalisasi dengan menonjolkan keunikan dan keunggulan budaya Indonesia, (3). Menciptakan stabilitas dan keamanan negara yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan.

Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta dalam memajukan negara. Tanpa bahasa Indonesia, Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan yang dapat menghambat kemajuan dan kesejahteraan rakyat. Untuk itu generasi muda sangat berperan penting dalam menjaga dan mewariskan Identitas nasional. Generasi muda perlu memahami dan menjiwai nilai-nilai pancasila dan sejarah perjuangan bangsa. melestarikan budaya lokal dan mengembangkannya sesuai dengan perkembangan zaman. Berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan menjaga keutuhan NKRI.

Kesimpulan

Pembahasan mengenai Identitas nasional Indonesia menunjukkan bahwa Identitas tersebut merupakan serangkaian atribut yang menyatukan masyarakat Indonesia yang majemuk. Atribut ini meliputi nilai-nilai budaya, sejarah, cita-cita bersama, dan simbol-simbol negara. Lebih dari sekadar pembeda dengan bangsa lain, Identitas nasional Indonesia berperan sebagai perekat sosial yang merangkul keberagaman suku, agama, dan budaya. Bahasa Indonesia memegang peran sentral dalam menjaga dan memperkuat Identitas nasional. Keberhasilan Bahasa Indonesia menyatukan berbagai suku bangsa di Indonesia merupakan prestasi luar biasa yang patut dibanggakan. Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga cerminan persatuan dan kesatuan bangsa, yang menjadikannya bagian tak terpisahkan dari Identitas nasional. Dinamika Identitas nasional merupakan hal yang wajar, seperti yang terjadi di negara-negara lain seperti Kanada, Singapura, dan Belgia. Mereka menghadapi tantangan dalam menjaga dan mempertahankan Identitas nasionalnya di tengah kemajemukan. Melihat hal tersebut, penting bagi bangsa Indonesia untuk terus menjaga dan melestarikan Identitas nasionalnya agar tetap relevan dan adaptif dalam menghadapi tantangan global.

Daftar Pustaka 

Luh Putu Swandewi Antari, (2019). (Bahasa Indonesia Sebagai Identitox Nasional Indonesia), Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni 8 (1), 92-108.

Annisa Nur Faudillah, Fadhila Husna, Nur Rizkya Makhfiroh, (Juni 2023). (Identitas Nasional Sebagai Bangsa), Jurnal Pendidikan dan Riset.

Deanty Rumandang Bulan, (Juni 2019). (Bahasa Indonesia Sebagai Indentitas Nasional Bangsa Indonesia), Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 3 No. 2.

Toni Nasution, (2022). (Pendidikan Pancasila) Revisi 1. Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pkn Volume 07, No. 1. Mei 2020, pp. 34-46.

Sneddon, J. N. (2003). (The Indonesian Language: Its History And Role In Modern Society). Sydney: UNSW Press

Rahardjo, Mudjia. (2010). (Tragedi Bahasa di Belgia).

Anderson Benedict, (2006). dalam bukunya "(Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism)".

Tilaar, H.A.R. (2007). (Mengindonesia Emisitas dan Identitas Bangsa Indonesia). Jakarta: Rineka Cipta.

Astawa, L.P.A, (2017). (Materi Kuliah Kewarganegaraan Identitas Nasional Bangsa). Universitas Udayana, 27-36.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun