Mohon tunggu...
Christian Novendy Agave
Christian Novendy Agave Mohon Tunggu... Penulis - Penyuka Rempah

Menelaah Sejarah, Budaya, dan Sosial Masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Proses Perumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

16 Agustus 2023   21:30 Diperbarui: 16 Agustus 2023   21:54 1931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teks Proklamasi (Sumber: Foto : Mengapa Rumah Laksamana Maeda Dipilih sebagai Lokasi Penyusunan Teks Proklamasi? Halaman 3 (kompas.com) 

Soekarno, Hatta dan Ahmad Subardjo menjadi tim yang menyusun teks proklamasi dan yang menyaksikan perumusan adalah Sayuti Melik, Sukarni, B.M. Diah dan Sudiro. Penyusunannya dilakukan di ruang makan rumah Maeda pada dini hari tanggal 17 Agustus 1945.

Soekarno pertama kali menuliskan kata pernyataan Proklamasi sebagai judul pada pukul 03.00 WIB. Achmad Soebardjo menyampaikan kalimat “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”.

Moh. Hatta menambahkan kalimat: “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya”. Pemikiran yang disampaikan oleh Moh. Hatta pada kata "pemindahan" kekuasaan, sebelumnya merupakan perubahan dari kata "penyerahan", "dikasihkan", "diserahkan", dan "merebut". 

Soekarno yang menuliskan teks proklamasi tersebut kemudian mengakhirinya dengan keterangan Djakarta, 17 – 8 – '05 Wakil-wakil bangsa Indonesia.

Setelah teks proklamasi dirumuskan, muncul persoalan tentang siapa yang berhak menandatangani. Chairul Shaleh berpendapat tidak setuju jika teks proklamasi di tanda tangani PPKI karena PPKI badan bentukan Jepang. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa kemerdekaan Indonesia melalui campur tangan Jepang. Untuk penyelesaiannya, Sukarni berpendapat bahwa penandatangan teks proklamasi yaitu Soekarno– Hatta atas nama bangsa Indonesia. Usul tersebut disetujui dan akhirnya rumusan teks diserahkan pada Sayuti Melik untuk diketik.

Teks Proklamasi (Sumber: Foto : Mengapa Rumah Laksamana Maeda Dipilih sebagai Lokasi Penyusunan Teks Proklamasi? Halaman 3 (kompas.com) 
Teks Proklamasi (Sumber: Foto : Mengapa Rumah Laksamana Maeda Dipilih sebagai Lokasi Penyusunan Teks Proklamasi? Halaman 3 (kompas.com) 

Mesin ketik di rumah Maeda saat itu adalah mesin ketik dengan huruf hiragana, bukan latin. Kemudian, pegawainya Maeda yang bernama Satsuki Mishima pergi ke kantor militer Jerman untuk meminjam mesin ketik milik Mayor Dr. Hermann Kandeler. Setelah mendapatkan pinjaman mesin ketik, Sayuti Melik didampingi BM Diah dalam pengetikan naskah proklamasi.

Kemudian terdapat beberapa perubahan dalam teks proklamasi yang ditulis tangan dengan teks proklamasi yang diketik (otentik) yaitu: 

1) Kata “Tempoh” menjadi “Tempo”

2) Wakil-wakil bangsa Indonesia menjadi Atas nama Bangsa Indonesia. 

3) Jakarta, 17 – 8 – 05 menjadi Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun ’05 (Tahun ’05 adalah tahun Jepang (Shōwa 2605 = 1945 Masehi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun