Ditambah dengan kekuatan militer dari negeri adidaya yang tak diragukan sehingga melicinkan karier politiknya dalam pemilu. Duet Sains dan Politik yang satir ini menjadi keunikan dari film ini.
Kekacauan
Part ini merupakan keseluruhan klimaks cerita. Walaupun Pemerintah AS sudah menyusun strategi militer angkasanya, namun semuanya tiba-tiba menjadi alur yang bercabang. Di tengah peluncuran pahlawan angkasawan Amerika dengan roket dan rudalnya, namun mendadak kembali ke bumi alias membatalkan misinya. Apa penyebabnya?
Ini ditenggarai karena kepentingan ekonomi. Pemilik industri teknologi raksasa dan sedang naik daun, Peter Isherwell (Mark Rylance) memiliki ide ekonomi yang profitable (membawa keuntungan). Peter menggagas rencananya untuk mengeruk material dari komet tersebut sebelum dihancurkan.Â
Material dari komet ini dapat menyelamatkan dunia industri terlebih gadget dan elektronika lainnya. Dengan perusahaannya, Bash, Peter dapat menikmati keuntungan dalam mengembangkan usahanya.Â
Peter menggunakan alasan lain untuk menutupi kepentingan pribadinya, yakni untuk memperkuat AS sebagai negeri superpower dan pemasok material industri teknologi terbesar di dunia (dalam menyaingi pertambangan dan teknologi Tiongkok).
Masalah yang kontemporer lagi, bukan?Â
Kebijakan dualisme Pemerintahan AS yang mencoba menjadi pahlawan penyelamatan bumi dan menjadi produsen utama dalam industri teknologi. Reaksi negara-negara sekutu tentu mengecamnya walau pemerintah AS masa bodoh.Â
Kerakusan para pemilik modal dan perusahaan raksasa ditambah dengan yang menjalankan roda pemerintahan yang dibutakan dengan uang dan melupakan keselamatan hajat hidup orang banyak. Kapitalisme sudah mendarah daging.
Dr. Randall yang terkejut ditunjuk sebagai Kepala Penelitian Negara juga mempertanyakan jaminan mengenai kecanggihan alat mengeruk komet dan penelitiannya.Â