Tak jarang dia itu mengajak temannya untuk gabung duduk bersama kami, walau sempat telinga kiriku mendengar dia mengatakan dengan nada rendah “ahh ganggu aja nie orang, lagi ngobrol serius juga”, ucapan itu sempat menggelitik hatiku dan aku hanya bisa menggelengkan kepala saja mendengarnya.
“Dasssaaar nie orang gayaa tok”, ucapku dalam hati.
Seiring berjalannya waktu, perbincangan yang sempat “membara” itu sedikit redam karna konsentrasi terganggu dengan ulah anak-anak SD yang tidak jelas tujuannya, mata kami sempat terfokus kemereka untuk beberapa memenit dan akhirnya pembahasan berganti tema dengan “Perjalanan keliling Dunia”, dengan hayalan yang sangat tinggi sampai-sampai 7 keajaiban duniapun akan kami lintasi nanti, memang perbincangan itu serasa nikmat dengan ditemani minuman hangat yang kami genggam masing-masing.
Maka dengan berakhirnya minuman hangat yang kami nikmati berakhir pula perbincangan ditambah impian-impian yang akan kami lewati bersama, terlihat jelas wajah bahagia Amin Sholeh karna telah melepaskan semua opini-opini dia ke Ade Husna, sahabatku yang berjilbab itu hanya membalasnya dengan senyuman yang tidak kalah maniesnya dengan minuman yang aku nikmati. Kamipun berpisah, aku dan Amin Sholeh ke arah barat barat dan Ade Husna kearah timur bersama jemputannya :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H