Mohon tunggu...
Lely Tri Yuswanto
Lely Tri Yuswanto Mohon Tunggu... Guru - Design Teacher/Guru Pengerak 8/SMK Negeri 1 Tamanan

Semangat dan semangat dalam menghadapi segala hal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Teori Kontrol Dr. William Glasser dalam Control Theory

6 Juli 2023   15:00 Diperbarui: 6 Juli 2023   15:20 27883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dr. William Glasser melalui Choice Theory meluruskan beberapa miskonsepsi tentang makna 'kontrol' yaitu yang perlu diluruskan adalah kontrol : 1) Guru mengontrol murid : Sebetulnya kita tidak bisa mengontrol murid jika ia tidak mau, harus ada dorongan sendiri dari diri murid. 2) Penguatan positif efektif dan bermanfaat : Semisal bujukan dan nasihat-nasihat, jika terlalu dalam murid bisa ketergantungan dan tidak mandiri dalam megontrol dirinya. 3) Kritikan dapat membuat orang merasa bersalah dapat menguatkan karakter : Kalaupun kita harus mengeluarkan kritikan maka kritiklah secukupnya dan kritikan tersebut harus membangun bukan malah membuat murid tidak percaya diri. 4) Orang dewasa memiliki hak untuk memaksa : Menentukan pilihan adalah hak masing-masing manusia. 

Hal tersebut terjadi karena murid memilih untuk mengizinkan dirinya dikontrol. Guru menggunakan bentuk kontrol karena menjadi kebutuhan dasar yang dipilih oleh murid. penguatan positif atau bujukan juga merupakan bentuk kontrol. Upaya untuk mempengaruhi murid agar mengulangi perilaku tertentu sebenarnya merupakan upaya untuk mengontrol murid tersebut. menggunakan kritik dan rasa bersalah sebagai alat kontrol untuk mengontrol murid justru dapat mengarah pada identitas gagal, perilaku memaksa tidak efektif dalam jangka panjang dan dapat menyebabkan hubungan yang tidak harmonis. 

Pada dasarnya kita tidak dapat memaksa murid untuk berbuat sesuatu jika murid tersebut memilih untuk tidak melakukannya. Segala usaha untuk mempengaruhi murid agar mengulangi suatu perilaku tertentu adalah suatu usaha untuk mengontrol murid tersebut. Menggunakan kritik dan rasa bersalah untuk mengontrol murid menuju pada identitas gagal. Banyak orang dewasa yang percaya bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk membuat murid-murid berbuat hal-hal tertentu.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun