Saya Lely Tri Yuswanto, Calon Guru Penggerak Angkatan 8 Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur. Pada kesempatan ini saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi mingguan pada Modul 1.3 tentang visi guru penggerak. Jurnal ini dibuat untuk melakukan refleksi diri setelah mengikuti sebuah kegiatan pendidikan, Jurnal ini ditulis secara rutin setiap dua mingguan. Jurnal dwi mingguan merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh setiap calon guru penggerak.
Jadi, kali ini saya akan menulis mengenai refleksi saya mengenai kegiatan-kegiatan pendidikan Guru Penggerak yang sudah saya lalui, khususnya pada modul Modul 1.3 tentang visi guru penggerak. Kegiatan pembelajaran modul 1.3 telah selesai saya ikuti, ada banyak pengetahuan-pengetahuan baru yang saya peroleh selama kegiatan pendidikan. Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F yaitu : Fact (peristiwa), Feeling (perasaan), Findings (pembelajaran), Future (penerapan).
1. Facts (Peristiwa)
Pada minggu ke 2 bulan Juni 2023 yaitu Hari Kamis, 15 Juni 2023, saya mulai mempelajari materi mulai dari diri dan eksplorasi konsep secara mandiri sesuai arahan ibu fasilitator. pada modul 1.3 ada tahapan kegiatan yang telah saya lalui. Mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi dan aksi nyata. Pada modul ini CGP diarahkan untuk merumuskan visi sebagai guru penggerak yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila dan pada eksplorasi konsep saya belajar memahami pentingnya visi yang berpihak pada murid sebagai landasan segala inisiatif perubahan dalam pendidikan. Visi merupakan hal besar yang kita harapkan akan terjadi di masa datang. Setiap orang memiliki visinya masing-masing. Begitupun dengan guru/ pendidik. Seorang harus dapat menyusun visi yang jauh melampaui zamannya. Guru bukan sekedar berperan mentransfer ilmu pengetahuan dan sukses mengantar murid masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Pada hari Selasa, 13 Juni 2023, saya juga ada pendampingan individu dengan pengajar praktik (PP) yaitu Ibu Dyah Rembulan Sari, S.Pd yang biasa dipanggil Ibu Dyah. Pendampingan itu berlangsung selama 3 jam, dimulai sekitar pukul 08.00 sampa pukul 11.00. Dalam pendampingan individu ini mendapatkan banyak arahan daan masukan untuk kemajuan CGP dalam penerapan keseharian di sekiolah. Penerapan falsafah KHD di lingkungan sekolah dan penularan ke teman sejawat. Kendala-kendala yang saya hadapi, mendapatkan masukan dari Ibu Dyah membuat saya mulai merencanakan setiap pembaharuan pembelajaran di tahun pembelajaran selanjutnya.
Untuk mewujudkan visi dan melakukan proses perubahan dibutuhkan pendekatan atau paradigma yaitu Inkuiri Apresiatif (IA). IA merupakan pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan, dengan menggunakan prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif. Pendekatan IA di sekolah dimulai dengan mengidentifikasi hal-hal baik apa yang sudah ada, mencari cara bagaimana hal-hal baik tersebut dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Pendekatan IA diterapkan dengan melalui tahapan-tahapan yang dikenal dengan BAGJA, yaitu B-uat pertanyaan, A-mbil pelajaran, G-ali mimpi, J-abarkan rencana dan A-tur eksekusi. Pada tanggal 15 Juni 2023 diadakan forum diskusi lewat LMS. Disini kita saling diskusi menyampaikan pendapat dan mengomentari pendapat teman lain.
Pada tanggal 18 Juni 2023, saya mengikuti kegiatan lokakarya 1 di SMP Negeri 5 Bondowoso dari jam 08.00 sd jam 16.00 WIB. dalam lokakarya tersebut saya mendapat pembelajaran tentang menggerakkan komunitas praktisi. Penerapan di sekolah, setiap CGP diharapkan mampu membuat komunitas praktisi di sekolahnya dan komunitas praktisi itu yang dapat memainkan peran, memajukan sekolah dan program CGP dapat ditindaklanjuti. Kegiatan tersebut didampingi oleh dua pengajar praktik yaitu ibu Dyad an Pak Nasrul. Kegiatan berjalan lancar dan sesuai harapan.