Mohon tunggu...
Masim Vavai Sugianto
Masim Vavai Sugianto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Masim "Vavai" Sugianto, proud openSUSE community member, IT professional meski kadang-kadang saja bisa prof dan lebih sering nggak. Tinggal di Bekasi, Bekerja di Jakarta. Minat pada Linux dan dunia Open Source, Membaca, Hiking dan Avonturir.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Insiden Mikrofon Mati pada RDP DPR dengan KPK, Kejakgung & Polri : Suatu Pertanda?

19 November 2009   01:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:17 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR dengan para penegak hukum dari Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan Agung dan Polri kemarin (Rabu, 18 November 2009) diwarnai insiden kecil namun menggelikan sekaligus memalukan. Insiden itu berupa matinya mikrofon justru saat Kapolri Bambang Hendarso Danuri hendak berbicara. Hal yang sama terjadi pula pada saat Jaksa Agung Hendarman Supandji hendak berbicara. Mikrofon mati memang bisa saja terjadi akibat berbagai sebab, juga bisa menimpa siapa saja dan dimana saja. Ndilalahnya, kenapa hal ini justru terjadi justru pada Kapolri dan Jaksa Agung yang bulan-bulan terakhir ini banyak mendapat sorotan, terutama setelah kasus Chandra-Bibit bergulir yang berujung pada penyerahan rekomendasi dari tim 8. Apakah hal yang sama akan terjadi pada saat Tumpak Hatorangan Panggabean, pejabat ketua KPK akan berbicara ? Ternyata tidak. Mikrofon dihadapan Tumpak ternyata mulus-mulus saja. Insiden matinya mikrofon didepan Kapolri dan Jaksa Agung memang termasuk hal sepele, namun tak urung hal ini membuat repot mereka. Kapolri sempat menekan-nekan tombol "on" beberapa kali namun mikrofon masih tetap ngadat sehingga staff yang mendampingi Kapolri terpaksa menyodorkan mikrofon pengganti. Hal yang sama juga terulang pada staff Jaksa Agung yang segera menyodorkan mikrofon pengganti daripada berlama-lama menunggu perbaikan yang dilakukan team teknis Komisi III. Tak urung insiden ini memancing gurauan dari anggota DPR dan pengunjung sampai timbul ucapan, "Mungkin mikrofonnya dicek dulu, takut disadap" dari salah seorang anggota DPR. Apakah ini suatu pertanda ? Ya, tentu saja ini sebuah pertanda. Percaya atau tidak, insiden ini suatu pertanda adanya ketidakberesan pada proses maintenance alat-alat dan perlengkapan sidang yang ada di DPR. Mengapa bisa dikatakan demikian, karena kejadian ini bukan yang pertama kali. Kejadian sempat terjadi beberapa waktu yang lalu namun tidak sampai menjadi berita dan memancing kehebohan seperti yang terjadi kemarin. Jangan-jangan nanti ada pesan tambahan, kalau mau RDP di DPR sebaiknya bawa mikrofon cadangan :-D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun