Sering kita dengar kata-kata yang intinya begini, ”Pada akhirnya kebaikan akan menang, dan kejahatan lah yang akan kalah”. Tidak sepenuhnya salah sih, tapi aku merasa kadang kita jadi merasa begitu bernafsu “mengalahkan” kejahatan.Lihat saja dari tayangan-tayangan sinetron, atau film kartun anak-anak. Terkesan seakan yang namanya kejahatan, orang jahat, itu harus dimusnahkan, disingkirkan. Tapi, rasanya itu seperti penghakiman secara sepihak aja . Padahal orang jahat itu selalu ada sebabnya,kan?Yah, walaupun memang, ada orang yang bener-bener sangat jahat, sampe rasanya sulit percaya kalo orang itu manusia(baca : “jahat”). Tapi, yang saya maksud lebih pada penyikapan kita pada orang yang kita anggap “jahat”, meskipun jahatnya tidak separah dengan orang “jahat”yang aku sebutkan sebelumnya. Jahat Itu Tidak Selalu “Jahat” Apa maksudnya ya? Maksudku, orang jahat, tidak selalu benar-benar jahat sampe kehilangan kemanusiaannya. Ada juga orang yang jahat karena keadaan, ada orang yang jahat karena sebenarnya dia butuh pertolongan, ada pula orang yang jahat karena perlakuan kita padanya. Ada kalanya, dikarenakan masa lalunya yang suram, seseorang menjadi begitu kasar terhadap orang lain, dan memiliki pandangan yang negatif tentang dunia. Dengan cara-caranya yang defensif, bahkan ofensif mengganggu orang lain, merusak apa yang ada di sekitarnya, mungkin saja ia sedang menunjukkan bahwa dirinya terluka, jauh di lubuk hatinya berharap seseorang akan menyadari “jeritannya” dan membantunya menyembuhkan lukanya. Tapi, sayangnya tidak semua orang memahami apa yang terjadi di dalam diri orang tersebut. Apalagi memang orang itu tidak pernah menceritakan apapun tentang diri dan masa lalunya. Dan, kebanyakan kita, justru cenderung menjauhi, memandang rendah, bahkan juga balik ofensif terhadap orang-orang seperti ini. Bisa-bisa malah kita yang justru berlaku jahat pada mereka, alih-alih menjadi baik. Lalu, haruskah orang-orang seperti ini “dikalahkan”? Haruskah mereka disingkirkan, atau malah dibinasakan? Padahal, mungkin saja itu karena mereka tidak tahu dan tidak menyadari. Padahal mungkin saja, mereka sedang meminta pertolongan, hanya mereka tidak tahu caranya. Solusi Win/Win Akhir-akhir ini sering kita dengar solusi win/win,bukan lagi win/lose. Solusi ini dianggap sebagai solusi terbaik saat ini.Tapi, masa’ sih kejahatan harus menang juga?Gimana jadinya dunia tuh kalo’ kaya’ gitu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H