Mohon tunggu...
Ika Ratna Sari
Ika Ratna Sari Mohon Tunggu... -

Seorang yang memiliki impian untuk mengubah dunia :)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kejahatan Harus Kalah??

18 Oktober 2011   04:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:49 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering kita dengar kata-kata yang intinya begini, ”Pada akhirnya kebaikan akan menang, dan kejahatan lah yang  akan kalah”.  Tidak sepenuhnya salah sih, tapi aku merasa kadang kita jadi merasa begitu bernafsu “mengalahkan” kejahatan.Lihat saja dari tayangan-tayangan sinetron, atau film kartun anak-anak. Terkesan seakan yang namanya kejahatan, orang jahat, itu harus dimusnahkan, disingkirkan. Tapi, rasanya itu seperti penghakiman secara sepihak aja . Padahal orang jahat itu selalu ada sebabnya,kan?Yah, walaupun memang, ada orang yang bener-bener sangat jahat, sampe rasanya sulit percaya kalo orang itu manusia(baca : “jahat”). Tapi, yang saya maksud lebih pada penyikapan kita pada orang yang kita anggap “jahat”, meskipun jahatnya tidak separah dengan orang “jahat”yang aku sebutkan sebelumnya. Jahat Itu Tidak Selalu “Jahat” Apa maksudnya ya? Maksudku, orang jahat, tidak selalu benar-benar jahat sampe kehilangan kemanusiaannya. Ada juga orang yang jahat karena keadaan, ada orang yang jahat karena sebenarnya dia butuh pertolongan, ada pula orang yang  jahat karena perlakuan kita padanya. Ada kalanya, dikarenakan masa lalunya yang suram, seseorang menjadi begitu kasar terhadap orang lain, dan memiliki pandangan yang negatif tentang dunia. Dengan cara-caranya yang defensif, bahkan ofensif mengganggu orang lain, merusak apa yang ada di sekitarnya, mungkin saja ia sedang menunjukkan bahwa dirinya terluka, jauh di lubuk hatinya berharap seseorang akan menyadari “jeritannya” dan membantunya menyembuhkan lukanya. Tapi, sayangnya tidak semua orang memahami apa yang terjadi di dalam diri orang tersebut. Apalagi memang orang itu tidak pernah menceritakan apapun tentang diri dan masa lalunya. Dan, kebanyakan kita, justru cenderung menjauhi, memandang rendah, bahkan juga balik ofensif terhadap orang-orang seperti ini. Bisa-bisa malah kita yang justru berlaku jahat pada mereka, alih-alih menjadi baik. Lalu, haruskah orang-orang seperti ini “dikalahkan”? Haruskah mereka disingkirkan, atau malah dibinasakan? Padahal, mungkin saja itu karena mereka tidak tahu dan tidak menyadari. Padahal mungkin saja, mereka sedang meminta pertolongan, hanya mereka tidak tahu caranya. Solusi Win/Win Akhir-akhir ini sering kita dengar solusi win/win,bukan lagi win/lose. Solusi ini dianggap sebagai solusi terbaik saat ini.Tapi, masa’ sih kejahatan harus menang juga?Gimana jadinya dunia tuh kalo’ kaya’ gitu?

Setiap akibat pasti juga ada penyebabnya, begitu pula seseorang yang menjadi jahat. Seperti halnya yang udah aku tulis sebelumnya, kadang justru kita turut ambil andil dalam prosesnya. Karena itulah, tidak seharusnya kita selalu berambisi untuk menyingkirkan orangnya sebagai pemecahan masalahnya. Tetapi, harusnya kita “menyingkirkan” penyebab yang membuat ia menjadi orang yang seperti itu. Alih-alih mengalahkan kejahatan, qt bisa membantunya menyelesaikan masalahnya, selalu mendukungnya menjadi lebih baik. Dengan begitu, kita bisa menambah pahala (amal jariyah lagi!), pun bisa membuat dunia menjadi tempat yang lebih nyaman untuk ditempati, karena lebih banyak orang baiknya. Solusi win/win dalam kasus ini tentu saja bukan kejahatan juga harus menang,tetapi mengubah “kejahatan” itu menjadi kebaikan. Semuanya jadi menang bukan kalau begitu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun