Mohon tunggu...
Kay Ikinresi
Kay Ikinresi Mohon Tunggu... Guru - Inspirator

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Speak To Inspire: Suaramu adalah Suksesmu

24 Juni 2020   12:34 Diperbarui: 24 Juni 2020   12:30 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tolong jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan SANTAI dan JUJUR ?

- Apakah Anda TERTARIK dengan SUARA Anda ?

- Apakah Anda ingin BERBICARA dengan SUARA YANG JELAS dan memiliki KEKUATAN dan ENERGI ?

Saya yakin Anda telah berusaha sekuat tenaga dan upaya untuk mendapatkan suara yang benar-benar Anda IMPIKAN. Anda telah belajar dari berbagai sumber untuk terwujudnya impian Anda tersebut. Namun lagi-lagi impian Anda belum terwujud.

Sekarang tolong pikirkan dan renungkan dengan SEKSAMA  pertanyaan berikut:

Apakah Anda benar-benar BAHAGIA dengan SUARA ANDA ?

Syukur dan limpah terima kasih bila Anda menjawab "YA" atas pertanyaan tersebut. Namun bila jawaban Anda "tidak/belum" maka janganlah berkecil hati. Anda tidak sendirian. Ada banyak orang yang tidak bahagia dengan suara mereka.

Menurut hasil jejak pendapat dari BUREAU ditemukan bahwa sekitar 72 juta orang Amerika dan 14.9 juta orang Inggris TIDAK BAHAGIA dengan suara yang mereka miliki. (Anda bisa menemukannya dalam buku "VOICE WORK: Art And Science In Changing Voice, karangan Christina Shewell).

"Tetapi saya bukan orang Amerika dan Inggris." Begitu sanggahmu. Ok. Saya tahu itu. Dan saya mengetahui Anda. Saya menjamin akan hal ini bahwa Anda pernah atau akan MENOLAK dan Tidak Mau Orang lain MEREKAM suara Anda pada saat Anda sedang berbicara. Dan Anda akan segera menghapus hasil rekaman tersebut bila Anda mendengar SUARA Anda pada hp atau alat perekam tersebut.

Ini adalah kenyataan yang terjadi dalam diri setiap orang. Bahwa banyak orang TIDAK BAHAGIA dengan suara mereka. Termasuk Anda dan SAYA.  Beberapa tahun lalu saya cukup frustrasi dengan suara saya.

"Buka mulut Anda. Bagaimana saya menerima Anda bekerja di Perusahaan ini dengan keadaan suara Anda demikian." Bentak pria sang pemberi wawancara itu. "Mohon maaf pak." begitu jawab saya. 

Saya menyadari bila suara yang saya keluarkan pasti di dengarkan oleh bapak tersebut. Selain saya hanya berjarak sekitar setengah meter dengannya juga keberdaan beberapa anak buahnya yang duduk di sekitar ruangan berukuran 5x3 m tersebut membuat saya berbicara dengan pelan.

Namun alasan apa pun untuk membenarkan diri saya tidak menyelamatkan saya. KESAN PERTAMA pria tersebut terhadap kepribadian saya yang terekspresi lewat suara saya telah meneguhkan kalimat pertamanya tadi. 

Dan dugaan saya tepat. Saya tidak diterima bekerja di perusahaan tersebut.Hingga saat ini. Hanya karena SUARA saya. Padahal saya mempunyai suara Tenor saat bernyanyi dan terkadang menjadi pelatih paduan suara.

Dengan perasaan kecewa terhadap situasi tersebut dan terhadap suara saya, saya melajukan motor saya menuju Gramedia. Ketika menaiki lantai 2, mata saya berpapasan dengan rangkaian kata berwarna putih pada sebuah buku "Berbicara Itu Ada Seninya." 

Saya mendekati tempat buku itu berada, mencari buku yang sudah terbuka sampulnya, membuka, dan membacanya. Ternyata buku karangan Oh Su Hyang tersebut sangat "mengerti" keadaanku. 

Seakan Oh Su Hyang berdiri di hadapanku dan berkata kepadaku dengan senyuman: "Lupakan saja wawancara itu. Sekarang fokuslah pada perubahan diri Anda. 

Jika Anda ingin sukses pada wawancara lain berikutnya maka ubahlah suara Anda. Anda BISA MENGUBAH SUARA ANDA dan Bisa Menjadi sukses. Sayalah yang akan membantu Anda untuk BISA BERBICARA dengan suara  yang Anda IMPIKAN."

Saya segera mendekati meja kasir dan menyerahkan beberapa lembar uang kertas dan beberap koin seribuan pada penjaga kasir. Saya membeli buku ini "Berbicara Itu ada Seninya" dengan keseluruhan uang yang ada di dompet saya.

Buku ini menjadi teman dan guru bagi saya. Saya mulai belajar untuk merekam suara saya saat berbicara, melatih, mengevaluasi dan meningkatkan suara saya. Lebih dari itu saya menemukan kiat untuk menciptakan SUARA YANG BISA MENGINSPIRASI orang lain. Saya sudah menulis kiat-kiat dan cara bagaimana menciptakan suara INSPIRATIF dalam buku saya Speak to Inspire.

Dalam buku ini Speak To Inspire, juga buku Berbicara itu Ada seninya, Anda akan menemukan beberapa FAKTA mengenai suara Anda dan suara saya.

1. Adanya suara Anda bukan untuk diri Anda. Tuhan menciptakan suara Anda untuk orang lain. Anda tidak perlu membuka mulut dan berbicara kepada diri Anda. Cukup tutup mulut Anda dan ceritakan kepada diri Anda kata-kata romantis yang pernah Anda dengar dari mantan terindah Anda.

Tetapi jika Anda ingin mengisahkan kisah yang sama kepada orang lain maka Anda harus membuka mulut dan berbicara.

2. Suara yang Anda ucapkan dan yang Anda dengar berbeda dengan orang lain. Anda bisa membuktikan hal ini dengan merekam suara Anda dan mendengarnya. Pasti suara Anda dalam alat rekaman tersebut berbeda dengan suara yang Anda dengar saat Anda sedang berbicara.

3. Anda bisa mengubah suara Anda sebagaimana suara yang Anda impikan. Ingatlah selalu pesan Oh Su Hyang ini: Jika Anda ingin Sukses, berbicaralah seperti orang sukses... Dengan begitu, Anda akan pandai berbicara seperti orang sukses dan mewujudkan impian Anda."

4. Jika Anda Ingin menebar INSPIRASI, berbicaralah dengan suara INSPIRATIF. Karena Jika Anda Bisa Berbicara maka Anda Bisa Menginspirasi.

5. Suaramu adalah BERKATMU.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun