Mohon tunggu...
Rudi Mulia
Rudi Mulia Mohon Tunggu... Konsultan - Konselor

salah satu Co-founder Komunitas Love Borneo yang mendirikan rumah baca di pedalaman Kalimantan Barat. saat ini sudah ada 16 rumah baca dan akan terus bertambah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebiasaan Buruk Orang di Pesta Pernikahan

1 September 2012   16:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:02 1888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam 1 bulan ini saya mendapat beberapa undangan pernikahan teman/relasi. Percaya tidak percaya dan ini sudah saya alami bahwa kalau sudah bulan yang berbunyi ber-ber di belakangnya itu, orang bilang itu musim kawin alias musim orang menyebar undangan untuk resepsi pernikahan mereka hehehe.....

Tahun lalu saya pernah dalam 1 hari mendapat 4 undangan di 4 lokasi yang berbeda, kalau tidak salah itu di bulan November. Alhasil saya hanya datang 2 lokasi dan sisanya tidak saya sambangi. Selain jauh juga untuk irit pengeluaran hahaha....

Baru saja saya pulang menghadiri resepsi salah satu rekan di bilangan Gajah Mada, Jakarta. Cukup ramai dan meriah. Ratusan orang berkumpul dan larut dalam kegembiraan yang digelar oleh pihak pasangan dengan menyuguhkan makanan, hiburan dan dekorasi yang menarik mata.

Nah kali ini saya ingin membahas beberapa kebiasaan 'jelek' (ini menurut saya) orang yang hadir dalam resepsi pernikahan. Kebiasaan itu antara lain:

1. Tidak memberi salam kepada pihak pasangan pengantin terlebih dahulu. Biasanya setelah prosesi pengantin masuk ke dalam ruangan dan acara lainnya seperti potong kue, suap-suapan, wedding kiss, toast drink baru pemimpin acara mempersilakan para tamu untuk memberi salam kepada pengantin dan kedua orangtua dari para pengantin.

Sayangnya banyak orang setelah dipersilakan untuk memberi salam, justru langsung menuju/menyerbu tenda aneka makanan tanpa memberi ucapan selamat dulu.Takut tidak bisa mendapat makanan atau kehabisan, itu alasan yang selalu terlontar bila saya tanya kenapa tidak memberi salam dulu. Saya dan istri membiasakan diri untuk masuk dalam jalur antrian memberi salam. Kami beranggapan pengantin yang punya hajatan, jadi kita harus menghormati mereka dengan memberi ucapan selamat terlebih dulu.

2. Antri dengan membawa makanan lain. Pernah melihat orang antri di tenda makanan sambil membawa piring dari tenda yang lain? Saya pernah dan saya juga pelakunya hehehe.... tapi itu kisah lama. Sekarang saya mencoba untuk tidak bersikap 'rakus' seperti itu. Biasanya saya dan istri antri di tenda yang berbeda. Lalu kami saling tukar makanan hasil dari antri makanan tadi.

Biasanya alasan orang yang melakukan ini adalah tidak mau rugi, mengingat banyak menu yang tersedia dan harus dicoba satu-persatu. Padahal belum tentu makanan yang diambil itu bisa dihabiskan semua (ini dibahas point 3). Lagipula harus ingat orang lain pula, kalau sudah mencoba beberapa tenda makanan mengapa memaksakan harus mengambil semua, kan kasihan orang lain yang ingin menikmati menu tersebut.

3. Tidak menghabiskan makanan. Sudah mengantri dengan membawa banyak piring dan minta banyak eh ternyata makannya hanya sedikit dan sisanya dibuang. Bukankah ini namanya tidak sayang makanan? Seperti yang saya lihat hari ini. 1 keluarga mengumpulkan semua menu makanan yang tersedia dan berkumpul di satu tempat. hasilnya? banyak yang tidak habiskan dan dibuang. Alasan mereka tidak enak, tidak ada rasanya, dan lain-lain

Memang mereka sudah memberikan angpao untuk pengantin, tapi bukan berarti mereka tidak mau rugi karena sudah kasih uang angpao. Itu sih namanya hitung-hitungan dan tidak iklas memberikan uang angpao untuk pengantin. Sayang sungguh di sayang bila kelakuan ini banyak dilakukan para tamu yang mengambil makanan seenaknya namun tidak dihabiskan. Padahal bisa saja ada tamu lain yang kehabisan makanan gara-gara ulah tamu seperti ini.

4. Mengkritik. Hanya segelintir orang saja yang melakukan ini. Tapi kalau dibiarkan ini bisa menjadi kebiasaan yang menggangu tamu lainnya. Mereka mengkritik menu yang disajikan, dekorasi, gaun pengantin, pakaian orangtua, tamu undangan lain, hiburan yang ditampilkan dan lain sebagainya yang bisa dikritik mereka. Kan tidak enak, lagi asyik menikmati pesta lalu datang orang tipe ini. Acaranya menjadi hambar gara-gara omongan orang tipe ini. Pernah merasakan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun