Mohon tunggu...
KAMIL ICHSAN
KAMIL ICHSAN Mohon Tunggu... Freelancer - Socio Hippies

T : @KMLICHSN Insta : @imajibanal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Impian Indonesia, Impian Masyarakat Kita

6 November 2015   14:12 Diperbarui: 29 April 2018   19:23 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa Impian Indonesia Dibukukan? adalah kalimat pembuka sekaligus pertanyaan yang diajukan oleh Maman Suherman selaku Moderator di Acara Launching dan Bedah Buku Impian Indonesia pada Kamis (05/11/15).

Impian Indonesia merupakan sebuah projek yang digagas oleh Tim Campaign.com dan dikampanyekan secara viral di media sosial. Tujuan kampanyenya sangat sederhana, yakni ingin mengumpulkan mimpi anak-anak (di) Indonesia, mengumpulkan donatur/perusahaan yang akan mewujudkan mimpi anak-anak Indonesia, dan menjadi awal suatu proses perubahan untuk menuju kehidupan yang lebih baik.

Acara yang bertempat di Aula Gedung Gramedia Matraman ini berlangsung hampir 3 jam, mulai pukul 13.00 sampai 16.00 WIB. Registrasi dibuka pada pukul 13.00 WIB.

Sebelum dimulai, para peserta diajak untuk berpartisipasi dalam workshop singkat membatik. Tidak perlu khawatir jika tidak bisa membatik, para peserta workshop akan dibimbing langsung oleh Mbak Niken Ayu, seorang seniman batik ternama. Peserta diajak untuk menuliskan impian-impiannya di kain batik. Setelah selesai, peserta boleh membawanya pulang sebagai cinderamata.

Tepat pukul 13.00 WIB, masuk sekumpulan anak-anak dari Yayasan Kampus Diakonia Modern (KDM) yang mempertunjukan kebolehannya memainkan angklung, pertunjukan tersebut sebagai hiburan sekaligus petanda bahwa launching dan bedah buku Impian Indonesia akan dimulai. 

Hadir para kreator di balik terbentuknya buku Impian Indonesia tersebut, seperti Dimas Prasetyo dari Tim Campaign, Ilustrator Gabriel Dias Agatha, Billy Boen, Perwakilan KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), penulis Wenny Artha Lugina dan Moderator acara, Maman Suherman.

Menjawab pertanyaan yang diajukan kang Maman saat membuka diskusi, kenapa Impian Indonesia Dibukukan?, Prasetyo menjelaskan bahwa dengan adanya buku ini diharapkan mampu menjadi pemantik minat baca dikalangan anak Indonesia. 

Tidak hanya itu, Sebagai Ilustrator, Dias bercerita tentang proses bangun rancang visual dibalik ilustrasi buku ini. Ia menjelaskan bahwa untuk menyelesaikan 40 ilustrasi ia menghabiskan waktu selama 2 Minggu.

Pernah suatu waktu dalam proses pewarnaan gambar, Dias menyelesaikan 3 gambar dalam waktu seharian. Banyak hasil karyanya yang terinspirasi oleh anak-anak, ia memlilih visual anak-anak karena dianggap lebih Jujur.

Wenny Artha selaku penulis bercerita, dalam proses menulisnya ia terinspirasi oleh kehidupan anak-anak jalanan. Ia teringat saat telah menyelesaikan kuliahnya di Tiongkok, saat sempat bingung, hal apa yang akan dia lakukan selepas kuliah.

Setelah melihat foto-foto Impian Indonesia pada kampanye yang dilakukan Campaign.com, ia pun terinspirasi untuk menuliskan dan menjadikannya sebuah buku.

Menceritakan pesan apa dibalik bahasa visual yang tersaji dalam foto-foto tersebut. Buku ini diharapkan mampu menjadi bukti nyata kepada semua pihak yang berkepentingan untuk dapat bermimpi dan mewujudkannya secara bersama-sama. Ia menambahkan, Intinya apapun jika punya impian, jangan menjadi pengecut, wujudkan!

Di tengah diskusi, ada pertanyaan menarik yang diajukan oleh para peserta, Mimpi seperti apa yang dimaksud dalam buku ini, gambaran mimpi seperti apa yang diimpikan oleh remaja zaman sekarang?. Pertanyaan tersebut secara tidak langsung adalah kunci pemahaman kita terkait, apa yang akan disuguhkan dalam buku ini.

Prasetyo kembali menjelaskan, bahwa ini bertujuan agar anak muda tidak cengeng dan yang terpenting mau berbagi, kita pun perlu media attention yang lebih inspiratif, salah satunya melalui tayangan-tayangan di TV. 

Tayangan yang dapat menginspirasi untuk membantu mewujudkan mimpi. Ia menambahkan, bahwa dalam proses meraih mimpi ada 5 hal, diantaranya adalah: Kemauan, kemampuan, keinginan, kebutuhan dan keberuntungan.

Ada sekitar 9 Yayasan/LSM yang terlibat dalam kampanye Impian Indonesia ini, salah satunya adalah Yayasan Pita Kuning Indonesia (YPKAI). Sebagian hasil penjualan dari buku akan didonasikan ke Yayasan-yayasan tersebut.

Hal ini dilakukan sebagai bukti kongkret gerakan #impianindonesia dalam mewujudkan impian-impian anak Indonesia. Terdapat kurang lebih 220 foto dalam kampanye, foto yang terlibat dalam buku Impian Indonesia merupakan foto-foto hasil kurasi para dewan juri dari berbagai kalangan, mulai dari praktisi, profesional muda, motivator, seniman dan para penulis buku.

Terkumpul sekitar 1.502 dukungan dan 2.172 aksi dalam kampanye Impian Indonesia. kedepannya, di Tahun 2016, Kampanye Impian Indonesia jilid 2 akan kembali dilaksanakan.

Jika Anda ingin terlibat dalam kampanye ini, sila kunjungiwww.campaign.com/impianindonesia, klik tombol dukung kampanye, Upload foto sesuai dengan mimpi yang ingin kamu suarakan dan bagikan mimpi kamu di media sosial. sebarkan mimpi sebanyak-banyaknya dan wujudkanya bersama-sama.

Buku Impian Indonesia bukan buku tentang Fotografi, ini merupakan Capture tentang Indonesia. Sebuah buku yang mempresentasikan impian dan harapan masyarakat Indonesia, terang Prasetyo diakhir diskusi.

Kang maman menutup diskusi dengan sebuah kutipan -gombalan cowo yang ia temui di twitter-, bahwa, ada tiga hal yang tidak akan habis di dunia: Pertama, bintang di langit. Kedua, ikan di lautan. Dan yang ketiga, alasanmu. Jika kita maknai ulang, "Alasanmu" diibaratkan sebagai sebuah pemantik, yang menyulut upaya kita untuk segera mewujudkan impian. "Your Dream, My Dream, Our Future" Mimpi mereka, mimpi kita, adalah untuk indonesia yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun