Mohon tunggu...
KAMIL ICHSAN
KAMIL ICHSAN Mohon Tunggu... Freelancer - Socio Hippies

T : @KMLICHSN Insta : @imajibanal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rasau

26 Februari 2015   19:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:28 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14249268941157104833

Pancang yang kita abaikan arahnya
langit yang coba kita kikis segala tiangnnya
waktu yang berbicara dengan logika setelahnya
dan nasib yang menari dengan segala keangkuhannya

Menjelajahlah...

Berbahagialah..

Segera..


***


ANGIN SUBUH

Angin di subuh itu udaranya masuk keanganmu
Berubah menjadi pecahan kecil paruh waktu
Membawamu kedalam ruang gelap

Sampai kemudian

Ada serpihan kecil melukai bahumu, dan Sayatannya membelah jauh
menusuk dalam sumsummu, terbenam disitu
Semakin menjalar, terus
Sampai luka itu mampu bercerita
Dengan bahasa perih saat rindu melanda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun