Dalam tulisan saya sebelumnya, saya pernah menulis bahwa niat adalah cara untuk mewujudkan sbuah impian sebelum waktunya datang. Niat dilakukan di awal tetapi sangat menentukan hasil akhir.Â
Kita hanya perlu duduk sebentar dalam kondisi tenang. Dan mulai tanyakan, "Untuk apa?" Uraikan alasan menurut kondisimu saat ini, dan harapan ke depannya.Â
Lalu, jadikan itu sebagai niatan yang kuat bahwa kita harus mencapai pilihan tersebut. Ketika hatimu yakin, maka biarkan waktu yang menjawabnya dan semesta yang mengatur alur cerita suksesnya.Â
Ketika tidak yakin?Â
Maka, kembali tanyakan pada diri kita, terus tanyakan sesuai pertanyaan di atas hingga kita yakin bahwa kita butuh dan sandarkan setiap ego-impian-keinginan apapun yang hadir kepada ego-impian-keinginan Yang Mengatur Hidup kita.Â
Artinya apapun hasilnya nanti, itu yang sebenarnya kita butuhkan, hasil apapun yang kita peroleh maka selalu ada hikmah yang bisa kita serap. Dan ini yang membuat kita setingkat lebih tinggi, naik ke level berikutnya.
2. Kedua, adalah persoalan strategi
Kita harus punya strategi dalam memilih instansi entah instansi daerah maupun kementerian. Tentu, proses seleksi tak akan semudah yang kita kira.Â
Nah, untuk itu yang kita butuhkan adalah posisi yang tepat sesuai dengan kemampuan kita. Kalau kita merasa berada di tingkat high level, maka melamar pada formasi yang padat akan pelamar mungkin tidak masalah.Â
Tetapi, kalau merasa bahwa persiapan kita masih biasa saja bahkan cenderung berada di dalam tingkatan "kritis" karena tanpa persiapan, maka pertimbangkan formasi yang mungkin peluang untuk lulus jauh lebih besar. Pantau jumlah formasi yang ditawarkan dan berapa banyak pelamarnya.
3. Cermati setiap informasi dengan baik
Luangkan waktu lebih banyak sekadar untuk memastikan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi. Mulai dari kesesuaian jurusan dengan formasi yang ditawarkan, format dan cara penulisan berkas, ukuran dan posisi tiap dokumen, kelengkapan berkas administrasi bahkan metode dan jasa pengiriman berkas.
Simpel, namun bukan hal yang baru bahwa ada begitu banyak pelamar yang gagal dalam proses seleksi hanya karena hal-hal kecil tersebut. Jadi, jangan dianggap remeh :)