Perubahan sosial yang menuntut kebersamaan dlm berjuang menjadikan kolaborasi penting untuk dilakukan. Membentuk sebuah komunitas adalah fase dalam proses "pengkondisian" masyarakat menuju kondisi yang lebih baik. Komunitas yang dibentuk harus dapat dipastikan membawa nilai-nilai kebaharuan, inklusif dan terlepas dari dogma politis maupun bentuk pragmatisme elitis. Komunitas ini akan jauh lebih baik apabila memiliki segmentasi yang beragam, menyasar masalah-masalah sosial yang ada, dan memiliki capaian-capaian yang jelas. Demikian kita perlu masuk kedalam fase kolaborasi.
Kolaborasi yang tercipta antar individu melalui berbagai komunitas selanjutnya akan membentuk rantai kolaborasi yang jauh lebih luas. Tiap-tiap komunitas punya peluang untuk membangun jejaring yang besar dan melakukan hal-hal yang jauh lebih besar dengan memanfaatkan jejaring tersebut.Â
Fase ini kita katakan saja sebagai fase konsolidasi. Fase konsolidasi ini teramat penting dalam melakukan lompatan-lompatan besar dan mengakselerasi perubahan sosial dalam masyarakat. Hal fundamental dalam proses konsolidasi ini adalah inklusifitas berlaku untuk tiap komunitas, adanya kesadaran kolektif, dan tujuan bersama. Disisi lain, untuk memastikan tahapan konsolidasi ini berjalan dengan efektif maka perlu ada pilot (leader) serta sekelompok yang berperan sebagai planner of social engineering (social learner) yang mampu menjadi trend center dan mencari titik temu dari tiap komunitas untuk bersinergi serta menemukan konsensus bersama.
Konsolidasi yang kuat antar komunitas selanjutnya juga akan berdampak pada jejaring individu yang lebih baik yang bahkan dapat berlipat ganda (multiple network)Â sehingga akan menguntungkan dari sisi seorang individu maupun kelompok. Hal ini kemudian akan dikelola untuk mewujudkan sebuah visi Creative Economy for Collective Prosperity yang akan diterapkan secara sadar maupun tidak sadar. Ini memungkinkan setiap orang yang berada dalam sebuah komunitas memiliki peluang yang sama untuk meraih kemakmuran dengan cara membangun kreativitas yang bernilai ekonomi. Kemakmuran adalah hal yang penting karena berlawanan dengan kata kemiskinan (poverty) yang merupakan ciri penurunan kualitas sosial. Itu artinya kemakmuran juga dapat berlaku sebaliknya yaitu meningkatkan kualitas sosial menjadi lebih baik. Dengan demikian, kolektifitas dalam kemakmuran adalah pencapaian yang sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas sosial yang baik didalam kehidupan masyarakat kedepannya.
Semua pihak akan memiliki perannya masing-masing. Semua pihak akan dituntut untuk memproduksi ide dan menginfiltrasi ide tersebut kedalam "kepala" semua orang, lalu mengkolaborasikannya, mengkonsolidasikan dengan pihak lain serta membangun basis ekonomi yang sehat. Akhirnya, tatanan masyarakat yang dibentuk dengan perencanaan yang matang, tahapan yang sistematik serta aksi yang efektif-efisien akan membentuk kondisi masyarakat yang lebih baik dimasa depan. Ayo kita lanjutkan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H