Mohon tunggu...
ka bati
ka bati Mohon Tunggu... -

Ka'bati. Seorang penulis lepas. Sekarang tinggal di pinggiran kota seoul, tepatnya di Yongin-do Korsel

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kisah Kami yang Mencari Tuhan

4 Desember 2009   05:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:05 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi pagi saya ngobrol dengan  teman. Seorang mahasiswa baru di kampus Hufs Yongin. Dia dari Papua dan seorang Nasrani yang kelihatannya cukup taat.

"Susah saya kalau mau ke gereja, soalnya jauh ke arah Suji..." entah darimana mulanya, tiba2 saja pembicaraan kami sampai ke persoalan tempat ibadah.

"Kenapa harus jauh-jauh? tu dekat rumah saya ada gereja buesaar n megah. Jamaahnya juga ribuan..." ujar saya.

"Persoalannya bukan megahnya mbak, tapi bahasanya...saya nyari yang minimal bahasa inggrislah kalau g indonesia..." lalu kami sama tertawa. Soalnya memang masalah bahasa adalah kendala dalam berinteraksi dengan masyarakat sini. Kalau mau mendapat pencerahan batin lewat khutbah pastor atau ustadz ya kita mesti ngerti bahasa si penceramah tho??

"Saya juga lo...kesusahan nyari mesjid," jawab saya.

"La..bukannya di Gwangju yang dekat situ ada mesjid?"

"Iya tapi berbahasa urdu...karena imam dan jemaahnya kebanyakan orang afganistan, banglades, india, pakistan..." jelas saya.

Lalu pembicaraan kami terhenti, karena si kawan harus buru-buru ke kampus.

Tetapi sebelumnya saya masih sempat berpesan: "Sudahlah....kita tak perlu susah-susah mencari gereja atau mesjid, kalau yang kita butuhkan adalah Tuhan...Bukankah Tuhan ada dimana-mana?dan tidak pernah ada masalah bahasa jika berhadapan dengan tuhan???"

Dan untuk itu kami berdua sama setuju.

^__^

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun