Gubernur Sumut selalu menyayangi yang lebih muda darinya, apalagi senang ketika melihat anak muda berprestasi. Menghormati orang yang lebih tua darinya, tokoh masyarakat, ulama, pendeta dan kepada siapapun masyarakat yang ditemui selalu menghormati dan mengasihi.
5. Pelatih dijewer oleh Edy Rahmayadi.
Pada fakta sebelumnya disebutkan bahwa seorang Edy Rahmayadi sebagai sosok ayah, beliau merangkul para atlet dan official tim seperti anak sendiri. Memberikan motivasi, nasehat dan akan memberikan tanda sayang kepada anak-anaknya apabila sedang tidak serius. Apalagi momentum perlehatan Pekan Olahraga Nasional berikutnya ada di sumatera utara, dan kita harus siapkan seluruhnya diawalin dengan persiapan atlet-atlet Sumut.
Jewer menjewer itu hal biasa dilakukan orangtua di Medan. Didikan sederhana ini sekaligus menjadikan keakraban senior dengan junior, orang yang lebih tua kepada orang yang lebih muda. Kalau kata orang Medan lebih sakit dicuekin atau didiamkan bang daripada dijewer. Baper abang sih...
6. Edy Rahmayadi Mengusir Pelatih Billiar?
Bisa kita lihat didalam video bahwa Coki Aritonang la yang turun dari panggung tanpa beretika dan meninggal forum begitu saja setelah beliau dipanggil untuk berdiri kedepan. Lantas karena tanpa ada sopan santun, Gubernur Sumut langsung menyuruh keluar dan meninggalkan forum. Setelah dikroscek memang Coki Aritonang sudah punya niat untuk meninggalkan forum pertemuan para atlet dan official tim hari itu.
Fakta terakhir.
7. Gaya komunikasi seorang Edy Rahmayadi sangat lugas, mudah dimengerti dan ada candaan ditengah dialog yang disampaikan.
Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil riset ilmiah beberapa mahasiswa Strata-2, yang telah terbit dijadikan jurnal ilmiah.
Lantas kita anak Medan kenapa terkejut-kejut dengan gaya komunikasi Gubernur kita Ayah Edy Rahmayadi dengan lugas, mudah dimengerti dan canda yang agar suasana forum mudah menangkap apa yg beliau sampaikan sekaligus suasana juga tidak boring dengan dialek dan gaya komunikasinya khas anak Medan kali.