Hasil Sumatera Utara yang hanya menduduki posisi 13 pada PON XX Papua yang lalu menjadi bahasan evaluasi yang sangat serius dibahas oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.Â
Bagaimana tidak, dengan biaya pembinaan atlet yang tidak sedikit, ditambah potensi atlet Sumatera Utara yang sebenarnya baik, namun kita hanya mampu menempati posisi ke 13 di ajang tersebut. Sementara di ajang Papernas, Sumut berhasil menduduki posisi 5 besar.
Sebagai seorang Gubernur yang memiliki tanggung jawab besar menjaga marwah dan harga diri Sumatera Utara, wajar sekali jika beliau menuntut keseriusan semua pihak yang terlibat, terutama para pelatih dan pengurus KONI Sumut yang notabenenya harus bertanggung jawab atas pencapaian Sumut yang kurang memuaskan saat PON XX lalu.
"Saudara-saudara saya, para atlet disabilitas kita berhasil meraih posisi 5 besar di Perparnas XVI di Papua. Sedangkan kita yang sempurna secara fisik ini, berada di urutan 13 di PON Papua. Kita harus evaluasi ini, tahun 2024 nanti kita bersama aceh menjadi tuan rumah PON 2024. Kita harus berjuang bersama-sama, Sumut ini bukan kaleng-kaleng," ujar Edy.
Lalu, saat Gubernur sedang serius-seriusnya memberikan paparan, ada beberapa peserta forum yang tidak menyimak dan terkesan main-main, lantas wajar jika Gubernur Sumatera Utara bereaksi keras dan memberikan sikap tegas kepada pihak-pihak yang terkesan menyepelekan masalah yang dibahasnya tersebut. Apalagi, pada PON XXI 2024 kedepan, Sumut akan menjadi tuan rumah, tentu saja persoalan prestasi sangat penting dan serius dibahas, bukan perkara "ecek-ecek".
"Kita harus kobarkan semangat patriotisme untuk membesarkan nama Sumatera Utara. Kita semua bertanggungjawab untuk mengembalikan kejayaan Sumatera Utara. Saya tak mau ada yang tidak bersemangat dan seperti ayam sayur. Tak usah dipakai yang bermalas-malasan dan tak punya semangat. Tolong dicatat ini Ketua KONI dan Kadispora, "Tegas Edy.
Edy, sebagaimana kita pahami karakternya, sangat keras sekali jika berkaitan dengan pertanggung jawaban dalam menggunakan uang rakyat. Semua pelatih dan official khususnya terkait persiapan PON XXI Sumut dan Aceh tahun 2024 mendatang nantinya akan dititipkan anggaran pembinaan yang tidak sedikit.
Semua lini persiapan dan anggaran yang tidak sedikit akan dipersiapkan oleh pemerintah sebagai wujud keseriusan menghadapi momen saat Sumut menjadi tuan rumah tersebut. Mulai dari talent scouting (pencarian bakat) yang akan dimulai awal tahun 2022 mendatang, kemudian penyediaan fasilitas pelatihan untuk para atlet, penyelenggaraan turnamen-turnamen dan sebagainya. Jadi jika ada yang main-main dengan persiapan tersebut, itu sama saja dengan menyepelekan amanah dari rakyat.
"Saya mau Sumut menang, dan ingat, semua aktifitas ini dibiayai oleh uang rakyat, Kita akan pertanggungjawabkan itu di dunia dan akhirat, jangan main-main. Kita semua harus serius dan berjuang," tandas Edy.
Bahkan, Gubsu rencananya juga akan melibatkan jajaran TNI dan Polri dalam mendukung program talent scouting kedepan. Sehingga, semua bakat-bakat terbaik di Sumatera Utara bisa terjaring lebih massif dan terorganisir di seluruh wilayah Sumatera Utara. Jadi, masihkah kita menganggap sepele masalah persiapan Sumut menghadapi PON XXI 2024 mendatang? Mau dikemanakan MUKA KITA ini kalau sampai kita jadi pecundang di rumah kita sendiri nanti?? 13 BESAR LHO, APA GAK MALU KITA?
http://oxomedia.co.id/2021/12/27/gubsu-edy-pembinaan-atlet-ini-pake-uang-rakyat-jangan-main-main/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H