Jepara -- Di kabupaten Jepara saat ini ada ratusan makam lama yang usianya puluhan hingga ratusan tahun yang lalu. Makam ini masih dikeramatkan dalam arti masih diziarahi, dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Dari catatan yang ada  lebih 200 makam yang tersebar di seluruh wilayah Jepara.
Keberadaan makam makam tua ini menjadi salah satu wahana pemersatu warga. Dengan adanya makam warga guyub rukun untuk meraewat dan menjaganya. Banyak dari makam tersebut dibangun menjadi salah satu tempat wisata religi. Seperti halnya makam makam Walisongo yang sudah dikenal dan diziarahi sejak dulu kala.
Hal inilah yang mendorong Fatkul Muin jurnalis kabarseputarmuria.com membuat reportase makam makam lama atau kuno tersebut. Selain ditayangkan di media online beberapa tulisan kemudian dikumpulkan selanjutnya dibukukan . Ada 55 makam yang telah ditulis dan kini sudah menjadi buku.
" Awalnya ya membuat reportase untuk blog atau website kabarseputarmuria , tetapi setelah terkumpul banyak kemudian terpikirkan untuk mendokumentasikan menjadi buku . Setelah menjadi buku nantinya bisa dibaca oleh siapa saja  . Terutama para generasi muda biar tahu asal usul tentang makam yang ada di desanya ", kata Fatkul Muin yang akrab di panggil Pak Muin.
Ditambahkan , Buku yang tebit di bulan September 2024 ini judul lengkapnya " 55 MAKAM KERAMAT DI JEPARA Â ( Fakta dan Legenda ). Buku ini berisi 55 makam yang dikeramatkan warga hasil dari reportase langsung ke lapangan. Melihat dari dekat kondisi makam yang berada di desa desa di kabupaten Jepara .
" Untuk awalan ini kita tulis 55 makam lebih dahulu , meskipun masih banyak nanti kita tulis sambil jalan. Namun saya katakana ini bukan buku sejarah  namun hanya reportase biasaya yang kita tulis sesuai fakta dilapangan. Sehingg kemungkinan masih banyak kekurangannya sehingga butuh kritik dan saran", tambah Pak Muin.
Selain hasil hanting ke lapangan beberapa makam memang hasil suntingan dari beberapa sumber yang ada di media online baik itu website atau youtube. Makam makam itu ada dan masih diziarahi oleh warga setempat dan warga dari luar. Selain itu setiap tahunnya diadakan haul yang cukup meriah.
" Â Selain masih diziarahi oleh warga setempat dan bahkan dari luar desa . Makam makam ini benar benar dikeramatkan karena setiap tahun sekali ada peringatan haul dengan berbagai kegiatan. Selain itu beberapa makam juga di rawat dengan dibangun sehingga warga nyaman ketika berziarah ", kata Pak Muin lagi.
Buku 55 MAKAM KERAMAT DI JEPARA ( Fakta dan Legenda ) ini dibuat dengan dua format yang pertama dalam bentuk buku secara fisik dan juga Buku dalam bentuk digital . Untuk bentuk buku secara fisik atau cetak bisa dibeli pada media Sosial penulis Pak Muin. Sedangkan buku dalam bentuk digital bisa dibeli via online di website penerbit Deepublish.
Pak Muin berharap buku yang ditulisnya untuk serial pertama ini menjadi salah satu buku referensi atau bacaan bagi siapa saja khususnya warga Jepara yang ingin tahu tentang makam makam cikal bakal desa atau tokoh sentral desa. Selain itu tahu asal usulnya meskipun saat ini berupa legenda atau cerita rakyat secara turun temurun yang belum dapat dipastikan kebenarannya.