Mohon tunggu...
Kabar MPM
Kabar MPM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Majelis Pemberdayaan Masyarakat

Kabar Pemberdayaan Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MPM PP Muhammadiyah bersama Danone Perkuat Kompetensi Fasilitator Kelompok Marjinal

26 Agustus 2024   10:20 Diperbarui: 26 Agustus 2024   10:29 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

YOGYAKARTA --- Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bersama Danone Indonesia mengadakan pelatihan "Training of Facilitator". Kegiatan ini berlangsung pada Ahad (25/08) di kantor PP Muhammadiyah, Jl. KH Ahmad Dahlan 103, Yogyakarta. Program ini merupakan bentuk kerjasama antara MPM PP Muhammadiyah dan Danone Indonesia. 

Dalam pelatihan ini, isu lingkungan menjadi salah satu perhatian utama MPM, terutama dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat.

MPM melibatkan kader pemberdayaan Muhammadiyah serta pengurus Komunitas Mardiko---salah satu rumah produksi pengelolaan sampah di TPST Piyungan. Komunitas Mardiko sendiri merupakan bagian dari MPM PP Muhammadiyah yang aktif dalam berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran kader dan fasilitator pemberdayaan sebagai agen pendukung kemandirian masyarakat.

"Dakwah pemberdayaan harus memikirkan seluruh proses dari hulu ke hilir, mencakup masalah mentalitas, keterampilan, hingga mencapai kemandirian. Kerjasama dengan berbagai pihak sangat diperlukan. Kekuatan utama dalam pemberdayaan terletak pada kemampuan kita untuk mandiri dan memberikan bantuan kepada kelompok yang membutuhkan," ujar Yamin.

MPM PP Muhammadiyah telah memiliki ratusan kader pemberdayaan dan fasilitator yang secara konsisten menjadi ujung tombak dalam dakwah Muhammadiyah. Oleh karena itu, MPM memandang penting untuk mengadakan pelatihan khusus mengenai kesejahteraan dan kesehatan.

Pelatihan ini bertujuan untuk memperlengkapi para fasilitator dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menjalankan misi pemberdayaan di masyarakat.

Pelatihan ini secara khusus membahas masalah kesehatan dan kesejahteraan, dengan fokus pada keseimbangan gizi, pencegahan stunting, dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Yamin juga berharap para fasilitator dapat mengawal program-program ini secara masif di lapangan. Termasuk keselarasan dalam pengentasan masalah-masalah yang dihadapi masing-masing dampingan.

"Hari ini, bangsa kita masih tertinggal dalam berbagai aspek. Dari 10 negara ASEAN, Indeks Pembangunan Indonesia berada di peringkat ke-6. Salah satu masalah yang paling dekat dengan kita adalah masalah gizi, stunting, dan perilaku hidup yang tidak sehat. Ini adalah isu-isu yang perlu kita perhatikan dan benahi bersama," tutup Yamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun