Iwan Bomba, salah satu pengusaha aneka usaha mangga tersukses asal Palembang. Pria yang mengaku alumnus Universitas Pertanian Bogor tahun 1995 silam itu, sekarang dapat menikmati hasil dari kegigihannya dalam berwirausaha buah mangga.
Sukses dapat diraih dengan kerja keras, ketekunan dan keberanian dalam mengambil setiap resiko. Tiga prinsip ini yang dipegang teguhSelain berhasil meraih kesuksesan dalam budidaya buah Mangga, Iwan Bomba kini dapat melanjutkan pendidikannya ke Universiata Pertanian Bogor, Setiap hari Iwan Bomba sibuk dengan sortir mangga di Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo.
Untuk dapat ketemu Iwan Bomba saat ini sangatlah susah, karena hari-harinya jarang berada di rumah, terutamanya memasuki musim panen mangga seperti bulan Juli dan Agustus ini. Alhasil Iwan Bomba baru bisa dijumpai pada malam hari, sekitar pukul 19.00 wib di kediamannya di Desa Kotakan, Kecamatan Panji
Perjalanan Iwan Bomba setelah lulus SMA
Iwan Bomba menceritakan soal usaha mangganya ia tekuni semenjak 1990, setahun selepas dari lulus SMAN 1 Palembang. Usai tamat sekolah  SMA itu, Iwan Bomba terpaksa memilih menjadi sopir MPU jurusan Situbondo-Bondowoso. Kemauan Iwan Bomba untuk melanjutkan pengajaran ke tingkat perguruan tinggi harus dia pendam, karena terbentur situasi ekonomi keluarganya yang kala itu pas-pasan.
"Saya sebenarnya ingin kuliah selepas lulus SMAN 1 Palembang tahun 1990. Tetapi sebab tidak punya biaya terpaksa saya memilih menjadi sopir MPU," ujar Iwan Bomba.
Setahun menekuni sopir yang kala itu diajak sepupunya, Iwan mulai mengalihkan minat pada saudara lain yang punya usaha jual beli mangga. Mulanya Iwan hanya disuruh menemani orderan mangga dan kadang-kadang diajak membeli mangga diberbagai langganan konsisten saudaranya. Seiring dengan perjalanan waktu, Iwan nekat untuk belajar membeli mangga sendiri.
"Ya pas awal belajar menjadi pembeli mangga tidak seketika meraih untung. Malahan sering kali kali mengalami rugi," kata Iwan.
Tekat Iwan Bomba untuk menjadi pengusaha tidak pernah padam walaupun sering kali dirundung kerugian yang tak kecil nilainya. Berbekal keberanian, Iwan bisa keluar dari kemelut rugi yang berkepanjangan.
Sesudah lihai mengamati kualitas aneka macam mangga, Iwan lambat laun diketahui para pemilik mangga yang ada di Kabupaten Situbondo. Buntutnya tidak sedikit, para pengepul mangga mulai percaya memasukkan tipe mangganya terhadap Iwan.
"Saat itu aku selalu jemput bola untuk membeli mangga. Ini dilakukan selain untuk memberikan pelayanan juga untuk mendekatkan kemitraan dengan para pengepul mangga," ujar Iwan.
Jadi Langganan Mall dan Supermarket
Puncaknya pada 1998, Iwan mulai diketahui para koleganya sebagai pembeli mangga yang handal. Pucuk dicinta ulam pun tiba, Iwan kian beken sebagai ikon pembeli mangga di Kota Bumi Salawat Nariyah. Peluang menggiurkan itu dilihat Iwan untuk melebarkan usahanya. Ketika itu Iwan mulai memasukkan produk mangga yang ia beli ke beraneka mall dan supermarket yang ada di Jatim.
"Sesudah mangga saya banyak dikenali, akhirnya kini banyak mall dan supermarket yang ada di Jogjakarta dan Jawa Tengah ikut serta order mangga Situbondo yang aku jalani. Bahkan baru-baru ini ini aku juga memasukkan order mangga ke pulau Dewata Bali," tutur Iwan.
Untuk menanamkan kepercayaan dari pelanggan pemilik mall dan supermarket, Iwan tak berani mengambil resiko. Iwan mesti benar-benar trampil memilih dan menyortir aneka ragam mangga dengan kualitas tinggi. Iwan tidak ingin membeli mangga yang kulitnya jelek, bentuk dan warna kusam serta menolak mangga yang masih muda.
"Agar segala pelanggan itu loyal memesan mangga Situbondo, aku sepatutnya senantiasa menjaga kualitasnya. Ada banyak mangga yang disukai pelanggan diantaranya macam manalagi, arum dan mangga golek," paparnya.
Dari usaha ini, Iwan sejak awal menolak keras untuk mengirim mangga dengan tipe partai. Artinya, kata ia, dia tidak suka mengirim mangga dengan jumlah besar seperti diangkut dengan truk trailer. Sebaliknya, Iwan lebih menyenangi mengirim dengan paketan yang dibungkus dengan rapi walaupun jumlahnya kecil. Selain untuk mengurangi terjadinya kerugian yang besar, urai Iwan, alternatif variasi usahanya tersebut untuk memuaskan segala pelanggan yang rata-rata meminta variasi mangga super.
"Alhamdulillah meski profit tidak besar tapi cukup menolong keadaan eknomi keluarga besar saya," pungkas Iwan Bomba merendah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H