Jadi Langganan Mall dan Supermarket
Puncaknya pada 1998, Iwan mulai diketahui para koleganya sebagai pembeli mangga yang handal. Pucuk dicinta ulam pun tiba, Iwan kian beken sebagai ikon pembeli mangga di Kota Bumi Salawat Nariyah. Peluang menggiurkan itu dilihat Iwan untuk melebarkan usahanya. Ketika itu Iwan mulai memasukkan produk mangga yang ia beli ke beraneka mall dan supermarket yang ada di Jatim.
"Sesudah mangga saya banyak dikenali, akhirnya kini banyak mall dan supermarket yang ada di Jogjakarta dan Jawa Tengah ikut serta order mangga Situbondo yang aku jalani. Bahkan baru-baru ini ini aku juga memasukkan order mangga ke pulau Dewata Bali," tutur Iwan.
Untuk menanamkan kepercayaan dari pelanggan pemilik mall dan supermarket, Iwan tak berani mengambil resiko. Iwan mesti benar-benar trampil memilih dan menyortir aneka ragam mangga dengan kualitas tinggi. Iwan tidak ingin membeli mangga yang kulitnya jelek, bentuk dan warna kusam serta menolak mangga yang masih muda.
"Agar segala pelanggan itu loyal memesan mangga Situbondo, aku sepatutnya senantiasa menjaga kualitasnya. Ada banyak mangga yang disukai pelanggan diantaranya macam manalagi, arum dan mangga golek," paparnya.
Dari usaha ini, Iwan sejak awal menolak keras untuk mengirim mangga dengan tipe partai. Artinya, kata ia, dia tidak suka mengirim mangga dengan jumlah besar seperti diangkut dengan truk trailer. Sebaliknya, Iwan lebih menyenangi mengirim dengan paketan yang dibungkus dengan rapi walaupun jumlahnya kecil. Selain untuk mengurangi terjadinya kerugian yang besar, urai Iwan, alternatif variasi usahanya tersebut untuk memuaskan segala pelanggan yang rata-rata meminta variasi mangga super.
"Alhamdulillah meski profit tidak besar tapi cukup menolong keadaan eknomi keluarga besar saya," pungkas Iwan Bomba merendah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H