Kebudayaan Tionghoa Perantau di Ranah Minang
Keberhasilan etnis Tionghoa falam merantau di Ranah Minang tidak lepas dari kemampuan etnis Tionghoa perantau dalam beradaptasi. Etnis Tionghoa melakukan akulturasi, asimilasi, dan berbagai inovasi supaya kebudayaan Tionghoa bisa ditumbukembangkan di mana pun mereka berada.
Agar lebih jelas, kita bisa analisis kebudayaan Tionghoa dengan menggunakan konsepsi Koentjaraningrat dengan menggunakan kebudayaan etnis Tionghoa di Kampung Pondok sebagai subjek analisis.
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan merupakan suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat; yang dimiliki oleh manusia melalui proses belajar yang dilakukannya (1979: 186).
Bila kita konsepsi kebudayaan Tionghoa berdasarkan teori Koentjaraningrat, maka akan kita temukan rumusan bahwa kebudayaan Tionghoa merupakan suatu sistem gagasan dan rasa etnis Tionghoa, tindakan etnis Tionghoa, serta karya yang dihasilkan etnis Tionghoa dalam kehidupan bermasyarakat; yang dimiliki oleh etnis Tionghoa melalui proses belajar yang dilakukannya.
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa terdapat tujuh unsur pembentuk kebudayaan (Koentjaraningrat, 1979: 203-204), yaitu: 1) bahasa; 2) kesenian; 3) sistem religi/kepercayaan; 4) sistem teknologi; 5) sistem mata pencaharian; 6) sistem organisasi sosial; dan 7) sistem ilmu pengetahuan.
Berdasarkan konspesi tersebut, kita akan menemukaan rumusan kebudayaan Tionghoa di Kampung Pondok, sebagai berikut:
Bahasa
Kampung Pondok merupakan sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Padang Barat Provinsi Sumatera Barat. Derah ini dikenal sebagai komplek pemukiman etnis Tionghoa selama berabad-abad.
Bahasa utama (bahasa daerah) merupakan merupakan unsur kebudayaan yang paling mencolok dalam kehidupan etnis Tionghoa yang bermukim di Kampung Pondok. Berbeda dengan etnis Tionghoa di daerah-daerah lain yang banyak mahir menggunakan bahasa khas Tionghoa, etnis Tionghoa di Kampung Pondok menggunakan bahasa Minang sebagai bahasa utama dan nyaris tidak ada yang bisa menggunakan satu pun bahasa khas Tionghoa.
Dialek bahasa Minang di Kampung Pondok yang dipengaruhi dialek bahasa khas Tionghoa. Hal ini mengindikasikan bahwa penutur awal bahasa Minang Pondok merupakan etnis Tionghoa yang meiliki kecerdasan linguistik bahasa Tionghoa. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara bahasa Minang Pondok dengan bahasa Minang, sehingga mudah untuk dipahami para penutur bahasa Minang.
Kita tidak menafikkan bahwa dalam bahasa Minang di Kampung Pondok memang terdapat istilah tertentu yang tidak umum seperti istilah untuk kata sapaan. Kata sapaan dalam bahasa Minang di Kampung Pondok dinilai sebagai perpaduan antara istilah bahasa daerah Minang dan bahasa khas Tionghoa. Tetapi, kasus tersebut lazim terjadi dalam persebaran bahasa daerah Minangkabau. Di mana, beberapa daerah memiliki dialek masing-masing dan kata sapaan yang hanya berlaku di daerah yang bersangkutan.