Mohon tunggu...
Kabar Kelinci
Kabar Kelinci Mohon Tunggu... -

Kabar Kelinci Indonesia adalah situs pengetahuan dan informasi Kelinci. Hadir untuk menjadi solusi wirausaha bagi orang-orang kreatif yang ingin meningkatkan pendapatan ekonomi, pemberdayaan, peningkatan gizi dan penciptaan lapangan kerja baru. Sebagai media yang sudah berjalan, rasanya Kompasiana adalah pilihan awak redaksi Kabar Kelinci Indonesia sebagai cara interaktif yang lain. http://kelinci.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rieke Kelinci di Indonesia Menggugat

14 Mei 2010   03:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:13 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-deklarasi Asosiasi Petenak Kelinci Indonesia (APKIN)

Sabtu 8 Mei 2010 Gedung Indonesia Menggugat (landraad) Jalan Perintis Kemerdekaan Bandung. Sebelum matahari beranjak meninggi orang-orang sudah berkumpul. Ada lebih 250 orang yang telah datang di sana. Suasana seperti ini sebenarnya bukan hal yang aneh di gedung bekas Ir Soekarno dkk dulu diadili oleh Pemerintah Hindia Belanda. Tetapi menjadi sesuatu yang unik pada pagi itu karena kerumunan tersebut bukan acara politik, budaya, sastra atau seminar, melainkan urusan kelinci, atau lebih tepatnya Deklarasi Asosiasi Peternak Kelinci Indonesia (APKIN).

Para panitia yang kebanyakan anak-anak muda berseragam kaos putih berlogo kelinci melingkar warna merah itu adalah mereka para pecinta kelinci, pemelihara dan peternak. Sebagian besar adalah orang-orang Lembang Bandung, sebagian lain datang dari Pangalengan, Ciwidey, Bogor, Depok, Tangerang, Magelang, Yogyakarta, Bali, dan daerah-daerah lain.

Pembentukan APKIN, menurut Asep Sutisna (peternak kelinci dari Lembang) dilatarbekalangi oleh kebutuhan akan pentingnya untuk memajukan peternakan kelinci di Indonesia. Kelinci yang selama ini belum begitu menjadi hewan popular sudah mulai diminati oleh banyak orang, terutama sebagai pemeliharaan yang berorientasi pada wirausaha masyarakat.

“Karena peminat kelinci selama tiga tahun terakhir ini sangat tinggi dan setiap waktu banyak peternak pemula yang menginginkan penyuluhan, training dan komunikasi,” maka kami mencoba melayani mereka dengan cara yang lebih baik, yakni berorganisasi, “ujarnya.

Siang terus beranjak. Keramaian memuncak pada pukul 10:00 saat acara dibuka. Sebelum resmi deklarasi, beberapa orator secara singkat menyampaikan beberapa pesan dan kesan tentang perkelincian. Para orator di antara ialah Bupati Bandung Barat, Dirjen Peternakan Republik Indonesia, Mamur Suriatmadja (Promotor Kelinci Nasional era 1980an), Asep Sutisna (Ketua Terpilih APKIN) dan Rieke Diah Pitaloka (Ketua Dewan Penasehat terpilih APKIN).

“Memperhatikan bahwa kelinci ternyata memiliki potensi yang luar biasa, saya ikut tergerak untuk memikirkan masalah ini. Selama perjalanan saya mengunjungi konstituen saya di Daerah Pemilihan legislatif saya di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung saya melihat kelinci layak diangkat menjadi salahsatu basis untuk memerangi gizi buruk, mengentaskan kemiskinan dan kegiatan positif masyarakat berkaitan dengan kecintaan terhadap satwa. Bahkan kelinci sangat baik sebagai sarana pembelajaran terhadap anak-anak untuk mengenal sisi kehidupan manusia dan hewan,” ujar Rieke.

Tepat pukul 12:30 deklarasi yang berlangsung sederhana namun meriah itu ditutup untuk kemudian dilanjut acara konferensi pers dan temu wicara sambil menikmati pentas musik dan pameran kelinci hias di ruang samping Gedung Indonesia Menggugat. (Prabu Ns)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun