Mengapa di musim hujan Terdapat kasus ini induk melahirkan pada mati? Apakah karena musim hujan, Sehingga suhu, kelembapan dan basah menjadi sebab?
Jawabnya tidak secara langsung. Situasi makro hanya mendorong. Untuk menjawab hal ini mesti agak Spesifik guna menyelesaikan masalah. Soal cuaca kami tidak akan dijelaskan panjang lebar di sini sebab sudah sering kami sampaikan. Intinya hujan, Peralihan kemarau atau sama-sama memiliki masalah Jika masalah itu hendak Dianggap. Satu hal saja untuk musim hujan perkawinan kelinci Sebaiknya memang ditunda dulu, bukan karena hujannya, melainkan karena kita masih berhubungan dengan pakan Situasi yang dikondisikan oleh alam. Apa itu?
1). Dalam masa mengandung dan melahirkan kelinci butuh pasokan makan duakali lipat dari biasanya. Bukan hanya jumlah tetapi juga pakan yang Memenuhi kebutuhan gizi naturalnya dalam menyusui. Pakan padat tanpa rumput akan mengakibatkan ketidakseimbangan gizi dan serat lain. Demikian juga kebanyakan padat pakan tanpa rumput yang baik akan mengakibatkan kolapsnya induk.
2). Tertentu pada kasus di mana kelinci makan rumput Situasi hujan nyamuk bersarang dan bertelur. Nyamuk sering Dilupakan Sebagai salahsatu masalah karena kita tidak Bisa Mendeteksi secara langsung. Ternyata Sebagian kelinci yang kolaps, terutama induk menyusui itu keracunan telor nyamuk. Dalam jumlah sedikit mungkin tidak Menimbulkan bahaya, namun kelinci mengonsumsi Ketika jumlah banyak bisa jadi Malapetaka itu menimpa. Biasanya rumput itu dengan telor nyamuk oleh tukang ngarit didapat dari bawah pohon rimbun atau tempat lain seperti rumput di bawah dedaunan berimbun, dekat dengan sampah, rumput di sekitar Selokan / Gorong-Gorong dari rumput atau perkebunan.
Titik pada kedua ini adalah hasil refleksi atas pengalaman banyaknya para peternak yang selama ini berhubungan dengan KKI. Musim tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah kebersihan manajemen pakan. Nah, kebersihan pakan juga harus dimulai dari saat merumput. Musim hujan sekalipun Memberikan Kemudahan atas rumput, semestinya kita instruksikan kepada perumput agar berhati-hati banteng rumput. Statemen ini bukan ilmiah. Jika tidak mau percaya karena kami tidak menyertakan sampel laboratorium silahkan. Jika hendak percaya itu lebih baik karena kami memiliki pengalaman dari sampel yang sangat banyak. Hati-hati dengan rumput basah dan kotor, terutama rumput dari sarang nyamuk. Semoga Memberikan masukan buat Anda sekalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H