Mohon tunggu...
Keanu Aray
Keanu Aray Mohon Tunggu... -

Life would be meaningless, If we have a meaning for others

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Tempo baru Sekarang Menerbitkan "The Panama Paper"

17 April 2016   00:06 Diperbarui: 17 April 2016   15:01 1576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="sumber : newyorker.com"][/caption]Media yang Ikut dalam Investigasi The panama Paper dari Indonesia adalah Tempo, seperti saya baca dalam daily ekslusif dan kolom ilmiah harvard, Nama media Tempo terpampang dengan jelas sebagai salah satu media yang ikut atau terlibat dalam Investigasi skandal "surga pajak" tersebut. adakah media lain dari Indonesia,? berdasar semua sumber yang saya dapati, tidak ada sumber media lain untuk "the panama paper " dari Indonesia selain tempo.

Saya harus mengatakan jika dokumen "the panama paper" sudah sejak jauh hari termuat dalam beberapa media asing, bahkan sebelum saya membuat atau membuka akun di kompasiana, yang Menarik adalah dokumen "the panama paper tersebut adalah Investigasi journalist dari berbagai kumpulan wartawan di seluruh Indonesia, termasuk tempo, menjadi sebuah tanda tanya besar ketika tempo baru menerbitkan belakangan ini, di sini saya ingin mengatakan "the panama paper" memuat sangat banyak tokoh dari Indonesia, baik itu pejabat TINGGI, pejabat BIASA, dan para pengusaha.

Dalam dokumen yang "tidak beredar" di media pada umumnya, jika hal itu di buka, maka semua akan menjadi malu, dan pastinya akan terganggu, seperti presiden islandia yang harus terpaksa mengundurkan diri, dalam "Harvard report" dari islandia juga terdapat beberapa media yang ikut dalam Investigasi tersebut.

Terkait adik ahok Fifi Lefty yang ada dalam ect 71 the panama paper indonesian, lalu sandiaga uno, juga ketua BPK, dan lainya, yang menerbitkan pertama kali bukan tempo, melainkan sebuah media dari singapura, di Indonesia sendiri, seperti Detik, kompas dan lainya hanya mengutip portal berita atau "mendapatkan sumber dalam tanda petik." mengingat untuk mendapatkan nama-nama tersebut tidak mudah, atau tidak ada makan sang gratis."

Di kompasiana ini saya mencoba ingin berbagi, apakah yang di sebut COO kompasiana, yaitu Bpk Pepih Nugraha, bahwa kompasiana sebagai "citizen journalism warga, dan berbagi, bisa saya memberikan kutipan dari sumber di sini.? (Qatar.) lalu apakah anda semua sebagai pendukung ahok, maupun perorangan pemerintahan bisa menerima ini,? jika saya mengatakan si. A ada dalam daftar maka anda akan mengatakan hoax," jika si B ada dalam daftar maka anda akan mengatakan "fitnah," Bagaimana pendapat kompasianer,? ini tidak Ada hubunganya dengan pilkada DKI atau apapun.

Mengapa saya berfikiran dan mempunyai pertanyaan seperti itu,? karena saya pernah membuat artikel "the panama paper" dengan di dalamnya termasuk tokoh-tokoh top Indonesia, dan artikel tersebut dua kali di bredel admin, entah mengapa, tanpa saya tahu alasanya, entah apakah karena dengan jelas menggambarkan halaman dalam the panama paper, entah karena ada alamat si tokoh serta biographies termasuk nama perusahaan, juga tokoh,? entahlah, hanya admin yang mengetahui, dalam term & co kompasiana jelas saya tidak mengutip atau mengcopy karya orang, karena saya membaca maka saya menuliskanya untuk kompasiana sebagai information,

Pertanyaan saya adalah, kapan tempo akan menerbitkan kesemuanya tokoh top Indonesia yang ada di "the panama paper.? Apakah tempo akan menjadikan ini sebagai simbiosis yang menguntungkan,? saya sempat bertanya kepada dosen dan beberapa ahli media di sini, mengapa di Indonesia dan negara-negara lainya tidak kesemuanya terbit dan mengungkap semua isi dokumen,? mereka menjawab " dalam membuka dan menyelidiki the panama paper, bukan hal yang mudah, semua menggunakan biaya yang besar," saya sendiri tidak mengerti esensi selanjutnya atas jawaban tersebut,

Saya melihat, jika di Indonesia, the panama paper, semisal muncul nama sandiaga, lalu di imbangi dengan kemunculan tentang adik ahok, segera saja di imbangi juga dengan kemunculan ketua BPK, saya sebagai WNI yang tinggal di luar Indonesia sangat tertawa riang, gembira dan sentosa, kenapa beritanya begitu ya,? apakah sebuah setingan,?

Pada akhirnya saya juga ingin mempertanyakan kepada kompasiana, apakah terbuka untuk saya menuliskan tentang "the panama paper yang sesungguhnya,? jika di perbolehkan maka saya akan menuliskan secara berseri, dan sumber dari dokumen the panama paper dan harvard doc.mengapa secara berseri, karena membutuhkan banyak waktu dan banyaknya paragraf. Saya sudah sempat mengirimkan beberapa email kepada media selain kompasiana, dan mereka menjawab, sudah mempunyai sumber sendiri, dan ada yang membalas e-mail dengan, kami tidak tertarik dengan "the Panama paper, menjadi menarik jika ada beberapa yang tidak tertarik, karena jika dokumen ini jebol, sekali lagi malulah kita semua.

Perlu saya tambahkan, dalam hal ini saya tidak mengharap rupiah sepeserpun, karena dalam menuliskan ini saya tidak ada kepentingan apapun selain hanya ingin memberikan informasi yang baik, jelas dan komplit tentang panama paper,

Salam hangat

No inbokan.thanks.
Silahkan di kolom komentar saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun