Mohon tunggu...
K1_Vasco Yehezkiel Sidauruk
K1_Vasco Yehezkiel Sidauruk Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

KLIMATOLOGI 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Siapa Kita? Indonesia!!!

31 Oktober 2021   15:23 Diperbarui: 31 Oktober 2021   15:28 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Semboyan diatas tentunya tidak asing lagi bagi warga negara Indonesia khususnya mereka yang sering menonton siaran lansung pertandingan-pertandingan olahraga seperti Badminton, Sepakbola, Futsal, dan cabang olahraga lainnya. Semboyan tersebut kerap diucapkan dan digemakan oleh para Caster atau pemandu jalannya pertandingan untuk menghidupkan suasana, guna membakar gelora semangat para pemain yang bertanding, juga para supporter yang tentu saja menganggap bahwa kemenangan adalah sesuatu yang harus dibawa pulang ke bumi pertiwi. Tentunya itu bukan hanya sekedar kata-kata belaka, ada sejuta makna yang terkandung didalam semboyan tersebut dan memiliki hubungan yang erat dengan program "Bela Negara" yang beberapa tahun kebelakang kian digencarkan oleh pemerintah dan wajib dilaksanakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

            Dalam konteks hubungannya dengan "Bela Negara", semboyan tersebut mengandung makna dan pesan akan kesadaran idetitas kita sebagai warga negara Indonesia. Sebagai warga negara yang peduli dengan kondisi bangsa, kita diharuskan untuk memiliki rasa kesadaran cinta tanah air. Saya tekankan sekali lagi, kita dituntut dan diharuskan untuk memiliki rasa kesadaran cinta tanah air. Sebagaimana dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara." dan pasal 30 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara."

Kesadaran akan bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan rela berkorban dalam membela negara. Dengan melaksanakan bela negara tersebut merupakan bukti kecintaan warga negara terhadap tanah air dan merupakan wujud dari pengabdian warga negara bahwa ia berbakti pada nusa dan bangsa. Hal itu jugalah yang menyebabkan setiap pertandingan yang dilakoni oleh Timnas tidak pernah sepi dari supporter Indonesia. Baik itu pertandingan persahabatan, Turnamen regional seperti AFF di cabor sepakbola maupun di tingkat internasional seperti Olimpiade.

Penonton Indonesia juga menunjukkan sportivitas saat jagoan atlet Indonesia gagal. Ketika penyerahan medali kepada tim atlet negara lain dan lagu kebangsaan pemenang dikumandangkan, hampir semua penonton Indonesia ikut beranjak berdiri dari kursi untuk turut menghormati negara pemenang.Apa pun pertandingannya, siapa pun yang bermain, sorak-sorai penonton Indonesia selalu maksimal. Seperti ucapan Bung Karno yang tertoreh di Patung Soekarno di GBK. "Asian Games bukan hanya terbatas pertandingan olahraga, tetapi juga mengusung harga diri bangsa...Ever onward never retreat, merdeka!"

            Apakah aksi bela negara yang merupakan perwujudan rasa cinta tanah air terhadap NKRI hanya dapat dilakukan oleh para atlit di bidang olahraga? Tentu saja TIDAK!. Dalam UU NO. 3 Tahun 2002 Pasal 9, disitu tertulis bahwa keikutsertaan warga negara dalam bela negara juga dapat dilakukan melalui pengabdian sesuai profesi. Hal itu berarti bahwa semua orang sudah memikul beban yang sama walaupun dilaksanakan dengan cara dan proses yang berbeda satu sama lain sesuai dengan profesi masing-masing.

Contoh pengabdian sesuai dengan profesi, antara lain sebagai berikut: Petugas Paramedis yang bertugas dalam perang ataupun bencana alam, Anggota Tim SAR, Polisi Republik Indonesia yang bertugas menjamin ketertiban dan keamanan dalam masyarakat, tentara Indonesia yang menjamin utuhnya kedaulatan bangsa Indonesia dengan menanggulangi anaman baik itu yang sifatnya militer ataupun non-militer, Guru yang berjuang mencerdaskan generasi bangsa agar bibit tersebut kelak siap menjadikan Indonesia lebih maju, Petani dan Nelayan yang jeripayahnya turut memperkuat kedaulatan pangan Indonesia, Siswa yang memangkas waktu bermainnya untuk belajar di sekolah agar kelak siap menjadi generasi penerus bangsa.

Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bela Negara

NAMA                        : Vasco Yehezkiel Sidauruk

NPT                             : 21.21.0031

PRODI                        : KLIMATOLOGI 1

NAMA DOSEN         : Bpk. Fendi Arifianto, M.Si

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun