Mohon tunggu...
Imawan Mashuri
Imawan Mashuri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Mulat Sarira Hangrasa Wani

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Rela Berkorban Pemuda terhadap Bangsa dan Negara

14 Desember 2021   23:31 Diperbarui: 14 Desember 2021   23:40 2699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash.com

Cuma manusia pengecut atau curang yang tiada ingin melakukan pekerjaan yang berat, tetapi bermanfaat buat masyarakat sekarang dan dihari kemudian itu. 

Sebuah pengantar kalimat dari Tan Malaka yang menyadarkan kita untuk memiliki sikap rela berkorban. Ketika para pahlawan telah gugur demi kemerdekaan indonesia, akankah sikap rela berkorban juga ikut hilang begitu saja?

Era globalisasi saat ini telah menggerus sikap rela berkorban di kalangan generasi muda bangsa. Kemudahan akses teknologi dan informasi cenderung membuat generasi muda menjadi kurang menghargai proses. 

Inilah era dimana generasi muda lebih cenderung mengutamakan kesenangan semata, konsumtif, dan materialistis, namun tidak diimbangi dengan kemauan dan kerja keras untuk mencapainya. Maka sudah saatnya generasi muda untuk kembali memaknai mengenai sikap rela berkorban.

Secara pengertian, rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Jika kita sedikit menilik ke belakang, maka sikap rela berkorban ini sudah melekat pada kebanyakan pemuda bangsa. 

Sebut saja organisasi budi utomo yang merupakan cikal bakal para pemuda yang bersatu untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Semangat pantang menyerah dan rela berkorban adalah bagian dari karakter yang melekat kuat pada Bangsa Indonesia dalam perjuangan merebut kemerdekaan.

Sikap rela berkorban erat kaitannya dengan sila ketiga pancasila "Persatuan Indonesia". Rela berkorban merupakan salah satu dari tujuh pengamalan sila ketiga pancasila. Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban para genarasi bangsa untuk mengamalkan sikap rela berkorban dalam kehidupan sehari-hari. Rela berkorban tentu tidak bisa tumbuh dengan sendirinya. Sikap ini perlu dipupuk secara perlahan.

Langkah pertama yang bisa dilakukan generasi muda sebagai wujud dari sikap rela berkorban adalah belajar dengan sungguh-sungguh. 

Tentunya dengan belajar dapat meningkatkan intelektualitas dan taraf hidup masyarakat Indonesia. Di era industri 4.0, generasi muda Indonesia harus memiliki keunggulan kompetitif maupun keunggulan komparatif agar mampu memenangkan, atau setidaknya mampu bertahan dalam persaingan global. 

Tentunya hal ini juga harus dibarengi dengan pendidikan karakter yang baik pula untuk membekali generasi muda agar terbentuk keseimbangan antara akal dengan hati yang sama kuatnya.  

Langkah kedua adalah menjaga kerukunan dengan sesama. Sederhananya generasi muda haruslah dapat berteman dengan sesama tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan. 

Generasi muda harus bisa terlepas dari sikap individualisme atau mementingkan ego sendiri. Selain itu, dengan kemudahan teknologi maka generasi muda harus bijak dalam menggunakannya sekaligus bisa menjadi filter terhadap berbagai berita hoax yang dapat memecah belah bangsa Indonesia.

Langkah ketiga adalah bangga terhadap budaya dan produk Indonesia. Di tengah arus globalisasi yang begitu cepat, budaya luar beserta produk luar mudah sekali masuk tengah kehidupan para generasi muda seperti halnya westrenisasi. Budaya luar juga kebanyakan bertentangan dengan budaya Indonesia. 

Bangsa Indonesia memiliki citra di mata dunia karena kaya akan budayanya. Maka sudah menjadi tanggung jawab para generasi muda bangsa untuk melestarikan dan mengenalkan lebih luas lagi di mata internasional.

Itulah beberapa contoh dari sekian banyak wujud sikap rela berkorban bagi bangsa dan negara. Dengan begitu, kita sebagai generasi muda bangsa haruslah sadar bahwa rela berkorban adalah sikap yang mesti terus diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Masa depan bangsa Indonesia adalah tanggung jawab kita bersama.

Untuk hari bela negara yang akan diperingati setiap tanggal 19 Desember. Saya teringat sebait lagu dari band superman is dead yang berjudul jadilah legenda dengan lirik berikut

"untuk Indonesia teruslah bertahan walau dihancurkan disakiti kau tetap berdiri disini, untuk Indonesia jadilah legenda kita bisa dan percaya"

Bait lagu ini menjadi doa sekaligus harapan saya akan cita-cita bangsa Indonesia ke depannya agar menjadi bangsa yang berdikari dan sejahtera. Dan kita sebagai generasi muda semoga bisa legenda bagi bangsa Indonesia dengan mengukir sejarah dan pencapaian masing-masing. Selamat Hari Bela Negara!  Semoga kedaulatanmu abadi sepanjang masa.

Keterangan:
Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bela Negara,
Nama   : Imawan Mashuri
NPT      : 21210017
Prodi    : Klimatologi 1
Dosen  : Bapak Fendy Arifianto, M.Si.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun