Guruku,
Baru tadi malam kudengar kabar
Engkau dirawat di negeri seberang
Mendadak sakit di kala terbang
Entah mungkin terpapar virus yang menyebar
Dalam lemah, engkau sebut nama seseorang
Allah mendengar
Lalu, pertolonganpun datang
Seketika engkau berpindah tempat
Dari bandara ke ruang gawat darurat
Namun, hanya sesaat
Sekadar memberi jeda untuk kerabat
Guruku,
Kini takdir telah menyapa
Engkau dipanggil oleh Sang Maha
Menghadap untuk selamanya
Meninggalkan dunia fana
Guruku
Haru dan pilu kini bertahta
Silih berganti mengaduk rasa
Terbayang sosokmu yang bersahaja
Meninggalkan kami yang tengah berduka
Guruku,
Masih lekat dalam benakku
Raut wajah dan nada suaramu
Segenap ilmu dan petuahmu
Juga disiplin dan ketegasanmu
Tentu saja itu kukenang
Kapan saja bisa terbayang
Sebab, engkau guruku
Guru bangsaku
Juga, tokoh besar kebanggaanku
Guruku,
Abadilah namamu
Seabadi pengabdianmu
Yang melekat dalam karya-karyamu
Warisan bagi murid-muridmu
Guruku
Semoga tenang di alam baka
Diampuni Allah segala dosa
Dijauhkan dari segala siksa
Diterangi dengan sinar cahaya
Padang Sidempuan, 18 September 2022
14.42 WIB
JWS. RizkiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H