Kudengar suara berisik di sana-sini
Orang-orang bicara soal absensi
Ada yang nekad foto selfi
Seolah bicara pada cctv
Apakah mereka datang terpaksa?
Tidakkah mereka merindu ulama?
Apakah tak butuh ceramah agama?
Atau karena merasa ini "ada  apa-apanya"?
Ada yang bangga menebar foto massa
Seolah berkata "kami banyak pendukungnya"
Ada yang nyinyir angkat bicara
"Mereka datang tidak dengan sukarela"
Hanya karena pilihan berbeda
Mengapa harus "perang" kekata
Tabligh dianggap seperti drama
Hanya lakon dan rekaan belaka
Bukankah ini ibadah?
Shalat dhuha berjamaah
Mendengarkan ceramah
Apa itu bukan sesuatu yang indah?
Jika tak ingin ada di sana
Cukuplah berdiam diri saja
Tak usah mengejek kerumunan massa
Bukankah mereka saudara seagama?
Jika tak berkenan mendukung tokohnya
Cukuplah tidak mencontreng gambarnya
Tidak perlu mengolok-oloknya
Karena mereka tetaplah saudara kita
Jangan berpihak membabi buta
Bukankah kita satu akidah
Meskipun pilihan kita berbeda
Mari tetap kita jaga ukhuwah
Padangsidimpuan, 11 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H