Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.
Seperti halnya Toilet/Water Closed (WC) di SD Negeri 06 Belangko Kecamatan Bengkayang, tidak ada Toilet khusus untuk siswa di sekolah tersebut, yang ada hanya 1 toilet guru yang terletak di dalam kantor sekolah. Selain itu permasalahan air menjadi keluhan guru yang mengajar di sekolah tersebut.
Ketika diwawancarai (7/8/2014), Kristeve siswa kelas 4 SD Belangko mengatakan; “WC untuk kami tidak ada, biasa kencing (buang air) di sungai depan sekolah dan dihutan, kalau untuk perempuan mengunakan WC Guru”.
“Semenjak tahun 2008 saya dimutasikan di SD Negeri 06 Belangko ini siswa sudah buang air kecil di pingiran sungai Benawan tepat berada di depan sekolah”.
Tidak hanya itu sumber air disini sudah tercemar akibat pembuangan limbah pertambangan emas tanpa izin (PETI), jadi akses air bersih disini sulit didapat, masing-masing guru disini membawa bekal air dari rumah sendiri minimal untuk minum, kalau untuk di WC kita gunakan air sungai didepan”, ujar Theodorus Mbira Guru yang mengajar di SD Negeri 06 Belangko .
Sungguh memperhatinkan kondisi seperti ini jelas tidak mencerminkan pola hidup sehat kepada peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H