Nama : Jovin Veren Marfella
NIM : 42321010081
Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB
Universitas Mercubuana
Habitus Berbasis Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah identitas atau karakter budaya suatu negara yang memungkinkannya untuk berasimilasi bahkan berkembang sesuai dengan karakteristik dan kemampuannya sendiri dengan budaya yang berasal dari luar/dari negara lain.
Cara hidup, pengetahuan dan strategi hidup yang berbeda dalam bentuk kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat lokal untuk mengatasi berbagai masalah yang memenuhi kebutuhan mereka dapat dimasuk pengertiannya sebagai Kearifan Lokal. Pada bahasa asing, sering juga dipahami sebagai politik bijak lokal atau local jenius. Masyarakat lokal memakai strategi atau rencana yang berbeda untuk melestarikan budaya masing masing.
Pembahasan kali ini ingin membahas kearifan lokal mengenai filsafat Jawa Kuno
Mental Jawa KunoÂ
Kata latin dari "roh" atau jiwa - jiwa spiritual tidak dapat memiliki arti tunggal, tetapi dapat memiliki beberapa makna atau pengertian, seperti : semangat, nafas, pikiran, jiwa, sadar atas rasionalitas, empirisme (atau dalam pengertian Jawa Kuno adalah untuk kenyataan/fakta).
Dalam pembahasan kali ini, kata "Jawa" sendiri memiliki pengertian yaitu memahami dengan mata batin dengan tidak melewatkan peran rasionalitas dan tiruan seni.
Sedulur Papat Limo Pancer memiliki pengertian yang erat hubungannya dengan "Pengetahuan Penciptaan". Arti dari Sedulur Papat adalah saudara sejiwa yang lahir pada hari yang sama, yang merawat dan menemani Pancer (diri kita) dari padang pasir sampai kita mati.
Sedulur Papat Limo Pancer (Materi, Jiwa dan Simbol)
Kata "Sadulur Papat" meliputi Adi ari-ari, getih, kakang kawah, dan puser. Dan untuk kata "Lima Pancer" sendiri mewakili sebagai pengetahuan penciptaan.
- Kawah Kakang -- Timur (cairan ketuban). Ketika seorang ibu melahirkan, hal pertama yang muncul adalah cairan ketuban (dalam bahasa Jawa disebut Kawah Banyu), disebutlah dengan istilah Kawah Kakang.
- Adhi Ari-ari -- Barat (Ari-ari). Setelah bayi meninggalkan rahim, plasenta akan mengikuti (memiliki peran penting dalam menjaga jumlah makanan). Inilah sebabnya mengapa orang Jawa disebut Adhi ari-ari. Plasenta
- Getih -- Selatan (darah). Merupakan salah satu faktor utama yang berdampak pada kehidupan seorang manusia. Oleh sebab itu, darah merupakan komponen penting dari kehidupan.
- Puser -- Utara (pusar). Sosok anak dalam kandungan terkadang juga merasakan emosi dan keadaan psikologis ibunya melalui pusar, Selain daripada asupan makanan dan udara,. Oleh sebab itu peran pusar tidak dapat dianggap remeh pula dan memiliki peran yang penting.
Sedulur Papat Limo Pancer (Dimensi Ruang dan Waktu)
Akat Legi artinya membangun sasaran yang baik, Akat Pon artinya keselamatan dulu, Akat Kliwon artinya kehilangan banyak, Akat Wage artinya banyak mendapati rintangan atau halangan. Dan Akat Pahing berarti kemakmuran.
- Udara (Timur), arah timur atau sebutannya "Legi", Legi artinya nasehat. Maka ada hari pasar "Legi".
- Api (Selatan), arah selatan atau sebutannya "Pahing", Pahing artinya makanan. Ada juga hari pasar "Pahing"
- Air (Barat), arah barat atau sebutannya "Pon", Pon artinya perayaan. Terdapat hari pasar "Pon"
- Tanah (Utara), arah utara atau sebutannya "Wage", Wage artinya rintangan. Maka ada hari pasar "Wage"
- Weton Utama -- Kliwon
Sedulur Papat Limo Pancer (Pemersatu dunia, jiwa, dan simbol)
- Hitam - Utara : Arah utara dapat menjadi warna hitam, memiliki karakter suka gossip, mengkritik serta mencari cari kesalahan orang lain dan doyan makan.
- Putih - Timur : Arah timur dapat menjadi warna putih, memiliki karakter serakah atas kekayaan dan apapun yang bersangkutan dengan materi, kepemilikan, harta, tahta, wanita. Tetapi melupakan muasal egoisme.
- Merah - Selatan : Arah selatan dapat menjadi warna merah, memiliki karakter yang suka membuat onar atau keributan, bersifat antagonis.
- Kuning - Barat : Arah barat dapat menjadi warna kuning, memiliki karakter yang menyukai semacam ilmu ilmu ghaib, mempercayai adanya makhluk ghaib dan menyukai benda pusaka.
Sedulur Papat Limo Pancer (Tubuh dan Jiwa)
- Mata -- Utara : sukma langgeng, berwarna hitam dan dihuni oleh Batara Sriten
- Lobang Hidung -- Timur : sukma purba, berwarna putih, dan dihuni oleh Batara Bayu
- Mulut -- Selatan : sukma wasesa, berwana merah, dan dihuni Batara Brahma
- Telinga -- Barat : berwarna kuning dan dihuni oleh Batara Sambu.
Dalam moral dan spiritual terdapat beberapa persepsi. Filosofi Sedulur 4 Limo Pancer merupakan filsafat dasar yang kedepannya dapat dikembangkan ke dalam berbagai standar Jawa, seperti standar hari Jawa (pasaran Legi, Pahing, Pon, Kliwon, Wage), standar perwayangan (tokoh wayang : Semar, Petruk, Bagong, Gareng melayani pusatnya yaitu Arjuna), atau standar periode Islam Jawa (keyakinan terhadap malaikat : Jibril, Mikail, Isrofil dan Ijro'il) yang akan mengantarkan seseorang mencapai Sidrathul Muntaha atau pendamping hidup manusia ketika meninggal dan menemui Yang Kuasa.
Orang dengan kesadaran Sedulur Papat Limo Pancer dapat dipahami sebagai orang yang sangat berbudi luhur. Etika ini mencakup dan masuk ke dalam seluruh aspek kehidupan manusia, contohnya terhadap berbagai hubungan dan peranannya disuatu kelompok kemasyarakatan.
Sumber:
https://eprints.umm.ac.id/35955/3/jiptummpp-gdl-irawansatr-48429-3-babiip-f.pdf
https://alif.id/read/ali-khumaini/makna-hari-dalam-tradisi-jawa-b239306p/
https://tabloidlintaspena.com/apa-sih-sedulur-papat-limo-pancer-itu/
http://pasca.umpo.ac.id/blog/1009/
Modul K-8
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H