Mohon tunggu...
Vannia Dewi Hartono
Vannia Dewi Hartono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi memasak dan cover lagu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Partisipasi Perempuan Dalam Meningkatkan Nilai Gizi Keluarga Oleh Mahasiswa KKN UPI Kelompok 67 Kelurahan Sekeloa

8 Agustus 2022   08:50 Diperbarui: 3 September 2022   08:35 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Google Meet, Sosialisasi 2 Agustus 2022/Dokumentasi pribadi

Kegiatan KKN Mahasiswa UPI Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022 diikuti oleh 7.200 mahasiswa. KKN Tematik UPI 2022 dimulai pada hari Senin (1/7/2022) dengan mengangkat Tema Pemberdayaan Masyarakt Besbasis SDG'S Desa dan MBKM. Setiap kelompok KKN akan mendapatkan tema yang berhubungan dengan SDG'S. Kelompok KKN 67 mendapatkan Tema Desa Ramah Perempuan yang dilaksanakan di Kelurahan Sekeloa.

Salah satu Proyek Kerja dari Mahasiswa KKN UPI Kelompok 67 di Kelurahan Sekeloa yaitu, Sosialisasi yang diadakan melalui media Google Meet. Dilaksanakan hari Selasa, 2 Agustus 2022 pada pukul 16.00-17.30 WIB dengan jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi 19 orang.

Poster Sosialisasi Google Meet (Dokpri)
Poster Sosialisasi Google Meet (Dokpri)

Judul Sosialisasi "Partisipasi Perempuan dalam Meningkatkan Nilai Gizi Keluarga". Tujuan diadakan sosialisasi yaitu sebagai seorang perempuan, baik menjadi seorang ibu rumah tangga maupun anak didalam keluarga dapat membantu meningkatkan nilai gizi, yang dapat diterapkan dimulai dari keluarga dengan cara yang disampaikan pemateri. Dengan menjaga kecukupan gizi yang diperlukan oleh tubuh akan membuat kualitas sumber daya manusia yang lebih baik kedepan.

Pemaparan sosialisasi melalui media Google Meet antara lain berisi mengenai bagaimana Rawan Pangan yang akan menyebabkan Rawan Gizi yang terjadi akibat kekurangan zat gizi, dan dapat menjadi Gizi Buruk. Lalu, Apa itu Gizi Seimbang? Kita dapat melihatnya melalui Pedoman Tumpeng Gizi Seimbang. 

Masalah gizi menjadi salah satu masalah terbesar di dunia dan wanita memiliki peranan yang unik di dalamnya. Gizi memengaruhi berbagai masalah kesehatan dan sosial. Kekurangan gizi pada masa kehamilan dan anak usia dini memiliki dampak pada pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, dan gangguan perkembangan kognitif. Dampak lainnya adalah menurunnya kualitas sumber daya manusia dan produktifitas kerja. Investasi gizi diperlukan dimulai dari anak-anak agar tidak membuat sehat saja melainkan pintar dan produktif saat dewasa.

Implementasi dari kesehatan dan gizi tidak hanya menekankan pada peran ibu/ perempuan saja. Dukungan keluarga sangatlah membantu dalam pelaksanaan program dan penyuluhan yang diberikan mengenai gizi.

Cara yang mudah memulai memperbaiki mengenai gizi yaitu dengan Sarapan. Mengapa dimulai dengan Sarapan? Karena, banyak orang mengabaikan atau menganggap biasa jika tidak melakukan sarapan.

Padahal, dengan sarapan pagi kita mendapatkan banyak manfaat. Seperti mencegah maag, karena dengan sarapan asam lambung akan ternetralisir sehingga asam lambung tidak akan naik karena perut tidak kosong. Waktu sarapan yaitu pukul 07.00-09.00 WIB, karena jika waktu sarapan lewat dari jam 09.00 WIB kita sudah memasuki waktu persiapan untuk makan siang. Sedangkan waktu untuk sarapan yang ideal yaitu pada pukul 07.00-08.00 WIB.

Pengaruh Efek Jangka Panjang akan berisiko lebih tinggi terkena jantung. Dampak lain yaitu mepengaruhi suasana hati kita, membantu mengurangi berat badan karena jika sudah sarapan kita cenderung akan tidak mengonsumsi makanan berlebihan saat makan siang, mempengaruhi metabolisme tubuh, dan memenuhi kebutuhan nutrisi harian kita seperti berbagai vitamin dan mineral.

Cara kita dapat mengetahui bagaimana kebutuhan nilai rata-rata gizi dapat dihitung melalui Angka Kecukupan Gizi (AKG), angka ini tergantung pada jenis kelamin, usia, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis. Rumus Harris Benedict membantu perhitungan AKG. Kita dapat membagi dua kebutuhan Makro dan Mikro. Makro dibutuhkan lebih banyak dari Mikro seperti Karbohidrat 60-75%, Protein 10-15%, Lemak 10-25%. Sedangkan Mikro yang dibutuhkan oleh tubuh lebih sedikit antara lain Fosfor, Magnesium, Kalsium, Natrium, Yodium, dan Vitamin.

Cara Mengatur Asupan Gizi:

  • Makanlah aneka ragam makanan setiap hari,
  • Makan makanan untuk mencukupi kebutuhan energi,
  • Batasi konsumsi lemak. Keempat, konsumsi zat besi,
  • Berikan ASI,
  • Biasakan sarapan,
  • Minum cukup air,
  • Olahraga teratur, dan
  • Hindari minuman beralkohol.

Dokumentasi saat Pemaparan Materi Sosialisasi (Dokpri)
Dokumentasi saat Pemaparan Materi Sosialisasi (Dokpri)

Aplikasi Lose it! (Dokpri)
Aplikasi Lose it! (Dokpri)

Para peserta diperkenalkan pada aplikasi untuk menghitung kalori yang didapatkan melalui Aplikasi Lose It!

"Sarapan yang baik dengan apa? Tapi sebagai orang Indonesia kalau tidak makan nasi kan tidak makan ya, jadi kalau sarapan dengan nasi apa boleh?" tanya Yulia melalui WhatsApp setelah kegiatan sosialisasi berlangsung.

Vannia selaku salah satu pemateri menuturkan, "Boleh saja sebenarnya karbohidrat bisa didapat tidak hanya dari nasi bisa juga dari roti ataupun kentang. Namun, jika tidak suka langsung makanan berat seperti nasi bisa diganti dengan sarapan yang lebih ringan seperti telur rebus, atau buah potong ataupun salad."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun