Mohon tunggu...
Juwita Sari Rizky
Juwita Sari Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pariwisata UGM

Saya tertarik dengan industri perhotelan dan hospitalitas. Suka jalan-jalan (kalo selo) dan mencoba kuliner baru. Platform ini akan berisi pengalamanku ketika mengalami suatu fenomena. Stay tune.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gemerlap Garden by The Bay Singapura

26 Juni 2023   14:50 Diperbarui: 26 Juni 2023   14:56 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Galak, disiplin, dan cepat. Tiga kata yang menggambarkan warga yang kutemui dalam perjalanan ke kota yang ikonik dengan patung singa mancur selama lima hari empat malam. Tentu sebagai warga Indonesia yang santuy, aku merasakan ketimpangan yang sangat signifikan ketika harus berhadapan dengan sifat yang bertolak belakang dengan sifat warga Indonesia yang sedikit-sedikit senyum, eh bukan berarti gila ya. Maksudnya ramah dan murah senyum.

Sumber: penulis (2023)
Sumber: penulis (2023)

Perjalanan perdana ke Singapura pekan lalu, aku bersama dengan keluarga pacarku. Ada Mbak Kiky, Mas Riddo, anak mereka Kala, dan pacarku Bayu. Ketika sampai di Singapura sekitar pukul 10.00 waktu setempat, kami sudah merasakan hawa mencekam di bandara. Petugas yang mengarahkan seakan memarahi kami yang terlihat salah masuk antrian imigrasi, walau sebenarnya mereka hanya bersikap tegas. Ketika giliranku maju untuk pengecekan dokumen, petugas imigrasi hanya diam saja. Aku yang bingung berinisiatif untuk bergeser ke tahap selanjutnya agar antrean belakangku bisa maju. Eh, tiba-tiba petugas imigrasi berteriak ke arah Mas Riddo "Pak, kamu ngapain?", "Saya tidak mau kamu antri di sini. Kamu pindah!". Kaget dan malu yang kurasakan ketika banyak mata menatap ke arahku. Setelah itu, Mas Riddo pun pindah ke belakang dan Bayu maju lebih dulu. Ternyata, setelah mendengar penjelasan dari Bayu dan Mas Riddo. Petugas imigrasi itu marah karena sebelumnya melihat Mas Riddo dan Mbak Kiky yang menerobos antrian. Pelajaran pertama, meskipun satu rombongan jangan pernah menerobos atau curang perkara antrian di Singapura.

Esok harinya, kami disambut dengan hujan, langit mendung tanpa panas hingga bertemu malam lagi. Meskipun begitu kami tetap melanjutkan perjalanan ke Garden by The Bay. Perjalanan ditempuh sekitar 30 menit menggunakan bis dan MRT. Sedikit informasi, untuk memudahkan bepergian, aku merekomendasikan menggunakan EZ Link Card dibandingkan Tourist Pass Card karena harganya lebih murah dan berlaku lebih lama. EZ Link berlaku selama lima tahun dengan saldo awal SGD 10. Sedangkan, Tourist Pass berlaku 3 hari dengan harga SGD 50. Aku membeli EZ Link di stasiun MRT Bandara Terminal 1 sehingga dari bandara kami bisa langsung bepergian. Namun, EZ Link juga bisa dibeli secara online melalui aplikasi ataupun di minimarket 7-eleven di Singapura. 

Sumber: penulis (2023)
Sumber: penulis (2023)

Sumber: penulis (2023)
Sumber: penulis (2023)
Berhenti di stasiun paling baru dan yang digadang-gadang sebagai stasiun terbagus di Singapura, kami berjalan ke Marina Barrage. Kata Bayu yang sudah sempat googling, alasan Singapura tidak pernah banjir padahal berada di tengah lautan, yaitu berkat adanya Marina Barrage ini. Marina Barrage seperti sebuah tempat pengaturan air yang dibuka untuk umum sehingga wisatawan ataupun penduduk Singapura sendiri bisa memanfaatkan kawasan ini sebagai tempat rekreasi. Ketika aku di sana, ada sekelompok remaja yang bermain layangan dan ada anak-anak yang sedang bermain di kolam renang mini. Jujur tempat ini keren banget!

Sumber: penulis (2023)
Sumber: penulis (2023)

Sumber: penulis (2023)
Sumber: penulis (2023)

Sumber: penulis (2023)
Sumber: penulis (2023)

Kemudian setelah selesai melihat keindahan Singapura dan lautan di Marina Barrage, kami bergegas ke Flower Dome. Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit berjalan dari Marina Barrage untuk ke Flower Dome.Saran untuk teman-teman yang ingin ke Singapura, lebih baik gunakan sepatu running yang nyaman agar kakinya tidak sakit karena memang di sini mengharuskan untuk berjalan cukup panjang. Apalagi kalau ingin menghemat biaya, harus berjalan untuk menggunakan transportasi umum. Di Flower Dome, kami melihat berbagai jenis bunga yang berasal dari penjuru dunia. Salah satunya adalah bunga yang berwarna seperti salju. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun