Di era digital ini, teknologi tidak lagi bisa dianggap sebagai ancaman bagi dakwah, melainkan peluang besar untuk menyebarkan nilai-nilai Islam secara global. Namun, transformasi ini membutuhkan komitmen untuk terus belajar dan berinovasi. Dengan menggabungkan manajemen modern dan nilai-nilai Islam, dakwah dapat berkembang menjadi kekuatan yang relevan dan membawa perubahan positif di tengah masyarakat.
Makalah ini mengingatkan kita bahwa dakwah tidak boleh berhenti sebagai kegiatan ritual atau seremonial semata. Ia harus berkembang menjadi gerakan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, menjawab tantangan zaman, dan memberikan solusi nyata bagi berbagai persoalan sosial.
Dengan pendekatan strategis yang menggabungkan prinsip Islam dan teknologi modern, dakwah tidak hanya menjadi sarana penyebaran ajaran agama, tetapi juga kekuatan transformasi sosial yang menginspirasi.
“Dakwah di era digital adalah kebutuhan strategis, bukan sekadar pilihan. Dengan strategi yang terencana dan inovatif, dakwah akan tetap relevan dan bermanfaat bagi generasi masa kini dan mendatang,” tulis penulis dalam kesimpulan makalahnya.
Semoga langkah-langkah inovatif seperti yang diusulkan dalam makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi para da’i dan pelaku dakwah di seluruh Indonesia untuk terus beradaptasi dan memberikan kontribusi positif bagi umat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H