Mohon tunggu...
JUWITA KIRANA WULANDARI
JUWITA KIRANA WULANDARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Math Education '23

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manusia dan Pendidikan

8 Desember 2023   21:30 Diperbarui: 8 Desember 2023   21:42 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjalin Keterkaitan yang Erat: Bagaimana Pendidikan Mempengaruhi Perkembangan Manusia?

Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan.

-Tan Malaka

Manusia dan pendidikan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Manusia adalah objek dari pendidikan, dan pendidikan yang dilakukan adalah untuk manusia. Belajar tentang hakikat manusia akan menyempurnakan pendidikan dan belajar tentang hakikat pendidikan akan menyempurnakan manusia.

Apa Hakikat (kita) Manusia yang sesungguhnya?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manusia adalah makhluk yang berakal budi. Pada hakikatnya, manusia diciptakan untuk mengemban tugas-tugas pengabdian kepada Penciptanya. Sang Pencipta telah menganugerahkan manusia dengan seperangkat potensi yang dapat dikembangkan.

Paham eksistensilisme (paham yang menempatkan manusia pada titik sentrum dari segala relasi kemanusiaan) mengemukakan wujud sifat hakikat manusia sebagai berikut.

1. Kemampuan Mengendalikan Diri

2. Kemampuan Bereksistensi: Kemampuan manusia menerobos dan menempatkan diri

3. Kata Hati: Kemampuan pada diri manusia yang memberi penerangan tentang baik/buruknya perbuatannya sebagai manusia

4. Moral Istilah: Etika

5. Tanggung Jawab, tiga wujud tanggung jawab, yaitu:

  • tanggung jawab kepada Tuhan,
  • tanggung jawab kepada diri sendiri, dan
  • tanggung jawab kepada masyarakat

Makna Pendidikan

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pada hakikatnya pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia. Suatu tindakan proses belajar dari yang tidak tahu menjadi tahu.

Bagaimana Hubungan Manusia dan Pendidikan?

Manusia adalah makhluk yang mampu berpikir, makhluk yang memiliki akal budi, makhluk yang mampu berbahasa, dan makhluk yang mampu memenuhi kebutuhan dan mempertahankan eksistensinya dalam kehidupan. Berikut ini adalah poin hubungan Manusia dengan Pendidikan.

  • Pendidikan membantu manusia untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah. Pendidikan membantu manusia untuk memahami nilai-nilai, etika, dan moralitas yang penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan, manusia dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat dan mencapai potensi penuh mereka.
  • Pendidikan sebagai sarana untuk mencapai potensi penuh manusia: Pendidikan memberikan kesempatan bagi manusia untuk mencapai potensi penuh mereka. Ini melibatkan pengembangan kemampuan individu, peningkatan kualitas hidup, dan pencapaian tujuan hidup yang bermakna.
  • Pendidikan sebagai pembentukan identitas dan kepribadian: Pendidikan membantu manusia untuk memahami diri mereka sendiri, mengembangkan minat dan bakat mereka, dan menemukan tujuan hidup mereka. Pendidikan juga membantu manusia untuk memahami dan menghargai keberagaman budaya, agama, dan pandangan dunia.

Manusia dan pendidikan merupakan hal yang saling berkaitan satu sama lain, di tinjau dari pendekatan filsafat pendidikan barat dikenal 3 aliran utama yang membahas hubungan antara manusia dan pendidikan, yakni:

1. Aliran nativisme, menyatakan bahwa (potensi) bawaan manusia yang dominan dalam pendidikan

2. Empirisme, dipelopori oleh John Locke ia berpendapat bahwa pengalaman dan lingkungan yang dominan

3. Convergensi sebagai aliran penengah yang mana perpaduan antara faktor bawaan dan lingkungan yang menentukan perkembangan faktor bakat dan pendidikan.


Asas Asas Keharusan Atau Perlunya Pendidikan Bagi Manusia

1. Manusia sebagai Makhluk yang belum selesai

Insting alami manusia selalu mendorongnya untuk menyelusuri rahasia segala sesuatu di sekitarnya yang masih tersembunyi. Dari keinginan tahu yang tak kenal lelah, lahirlah gemerlap ilmu pengetahuan.

2. Manusia sebagai Makhluk Individu

Setiap manusia mempunyai perbedaan sehingga bersifat unik. Perbedaan ini baik berkenaan dengan kemampuan berpikirnya, minat dan bakatnya, dunianya, serta cita-citanya.

3. Manusia sebagai makhluk sosial

Ernst Cassirer menyatakan: manusia takkan menemukan diri, manusia takkan menyadari individualitasnya, kecuali melalui perantaraan pergaulan sosial.

4. Manusia sebagai makhluk Berbudaya

Manusia memiliki inisiatif dan kreatif dalam menciptakan kebudayaan, hidup berbudaya, dan membudaya.

5. Manusia sebagai Makhluk Susila

Manusia adalah makhluk susila karena memiliki kemampuan untuk memahami dan mengikuti prinsip-prinsip moral, serta bertindak dengan mempertimbangkan nilai-nilai etis. Mereka juga dapat berpikir rasional dan menggunakan akal sehat dalam membuat keputusan moral. Namun, manusia juga dapat tergoda untuk bertindak tidak susila. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk terus mengembangkan kesadaran moral melalui Pendidikan.

6. Manusia sebagai Makhluk Beragama

Manusia sebagai makhluk beragama membutuhkan pendidikan untuk memahami dan menghargai keragaman agama, memperdalam pemahaman nilai-nilai etika dan moral, serta memahami peran agama dalam sejarah dan masyarakat. Pendidikan juga membantu mengembangkan pemikiran kritis terhadap ajaran agama dan mempromosikan toleransi serta penghargaan terhadap perbedaan agama.

Itulah hakikat manusia dan Pendidikan yang sejatinya saling berkaitan. Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi mereka, memperoleh pengetahuan dan keterampilan, serta memahami nilai-nilai yang penting dalam kehidupan.

-

Penulis: Juwita Kirana Wulandari, Pendidikan Matematika

Dibimbing oleh Dosen Pengampu: Dr. Yuyu Yuhana , M.Si

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun