Mohon tunggu...
Juwita Ayunda Prameswari
Juwita Ayunda Prameswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar di Sosiologi Universitas Brawijaya

~.~

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Superintelegensi Buatan, Peluang atau Ancaman Bagi Manusia?

17 April 2024   20:29 Diperbarui: 17 April 2024   20:31 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Pertanyaan lain juga muncul akibat perkembangan teknologi AI yang dianggap tidak memiliki batasan. Contohnya adalah bagaimana kita dapat mempercayai keputusan yang dibuat oleh AI? Apakah AI dapat menjadi sumber pengetahuan yang valid? Filsafat mengkaji masalah transparansi dan akuntabilitas dalam sistem pengambilan keputusan berbasis AI. 

Dalam pandangan filsafat, pertanyaan tentang kepercayaan terhadap keputusan yang dibuat oleh AI melibatkan aspek etika, epistemologi, dan ontologi. Epistemologi mempertanyakan bagaimana kita memperoleh pengetahuan dan apa yang dapat dianggap sebagai pengetahuan yang sah. 

AI dapat menjadi sumber pengetahuan yang valid dalam beberapa konteks. Misalnya, dalam analisis data, AI dapat mengidentifikasi pola yang sulit ditemukan oleh manusia. Namun, validitas pengetahuan AI tergantung pada kualitas data, algoritma, dan proses pelatihan. Jika data bermasalah atau algoritma bias, keputusan AI mungkin tidak valid. Kemudian, pertanyaan tentang apakah mesin berhak atas kesadaran dan hak juga memicu perdebatan.

Beberapa filsuf berpendapat bahwa mesin hanya alat dan tidak memiliki hak atau kesadaran. Namun, pandangan lain mengusulkan memberikan perlindungan hukum pada mesin yang cerdas. Kesimpulannya, kepercayaan terhadap keputusan AI memerlukan kritisisme, transparansi, dan pemahaman mendalam tentang teknologi dan filsafat. Meskipun AI dapat menjadi sumber pengetahuan yang valid, kita harus tetap waspada dan mempertimbangkan implikasi etisnya.

Namun yang jelas, pengembangan teknologi AI harus dibarengi dengan pengaturan yang ketat dan pengawasan yang komprehensif agar dapat memberikan manfaat optimal bagi umat manusia, tanpa menimbulkan ancaman di kemudian hari. Dengan pendekatan yang bijaksana dan seimbang, super-kecerdasan buatan diharapkan dapat menjadi kekuatan pendorong kemajuan peradaban manusia, bukan justru menjadi bencana yang menghancurkan eksistensi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun