Menjelang akhir tahun 2018, saya mendapat tugas "mendadak" menyelesaikan suatu artikel ilmiah yang membuat saya harus selama beberapa hari berada disekitar kota Jogja dan Solo dan melakukan perjalanan bolak balik, saya putuskan untuk bermalam di Jogja karena lebih banyak tempat menginap.Â
Tetapi baru saya sadari bahwa Jogja menjelang akhir tahun, sudah sulit untuk mencari tempat menginap secara mendadak. Ketika sedang mencari-cari di mana bisa bermalam, saya teringat rumah seorang kawan di daerah Candi Gebang, sampai tulisan ini dibuat saya belum pernah main ke candinya :).Â
Rumah ini spesial dan pernah saya kunjungi saat  dalam pembuatan. Singkat cerita saya senang sekali karena berhasil dapat satu kamar di sana, setelah tamu sebelumnya check out. Sebelum lebih jauh, kita lihat dulu yuk rumah spesial ini.
Rumah cantik di atas konon pertama kali berada di tepi sungai Bengawan Solo, usianya sendiri sudah sekitar 300 tahun, rumah ini terbuat 100% dari kayu jati yang berasal dari hutan jati randu blatung yang merupakan salah satu kayu jati berkualitas terbaik di dunia (sumber: owner rumah).Â
Tampak bagian luar dan dalam rumah pada awalnya, saat saya berkunjung lebih dari setahun yang lalu.
 Â
Rumah ini memiliki 4 kamar tidur terdiri dari satu kamar utama dan 3 kamar lain yang lebih kecil namun bisa untuk 2 orang. Bagian tengah rumah dibuat terbuka dari arah sampin kanan kiri dan depan sehingga sirkulasi angin sangat optimal terasa lewat di bagian itu. Rumah ini tertata apik walaupun tetap sederhana bersahaja.Â
Kicau burung dan ketenangan suasana merupakan nuansa tambahan selain kesejukkan alam dan cantiknya pemandangan Merapi dari kejauhan di sisi teras samping rumah.Â