Mohon tunggu...
Juwi siagian
Juwi siagian Mohon Tunggu... Administrasi - Katholik

Berdoa,bersabar dan berusaha adalah kunci kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Gagal Panen Akibat Hama Wereng dan Tikus

11 Maret 2020   06:28 Diperbarui: 11 Maret 2020   06:52 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petani kecamatan air putih desa pematang panjang,mengalami gagal panen akibat serangan hama wereng dan tikus.Dikecamatan air putih serangan tikus terparah terjadi didesa pematang panjang atau sering disebut desa cinta damai.Sedangkan yang terjadi di desa kampung kelapa adalah serangan hama wereng.

Petani di desa pematang panjang merry situmorang mengatakan serangan hama tikus terjadi sejak tanaman berusia 2 bulan.akibat serangan tersebut terhadap tanaman padi padi membuat para petani kecewa berat.

Petani didesa kampung kelapa juliati mengatakan,serangan hama wereng terjadi sejak tanaman padi berubah.Akibat serangan hama terhadap padi padi didesa kampung kelapa daun padi akan berubah menjadi warna pirang/memerah hingga akhirnya mengering.

Petani didesa kampung kelapa sudah berusaha terus menerus dalam memupuk dan merawat padi dengan sebaiknya.Tetapi,"karena daun pirang dan akhirnya padi,batang dan daun mengering.Akibatnya tanaman padi yang harusnya berbuah dan berisi ternyata ikut kering.Petani juliati juga mengatakan bahwa padi padi yang mereka tanam tidak dapat dipanen sama sekali.

Ketika serangan hama muncul,para petani yang berada didesa pematang panjang maupun para petani yang didesa kampung kelapa sebetulnya memnag sudah berupaya menyemprot tanaman,namun tidak membuahkan hasil.kemungkinan kondisi tersebut /serangan hama itu terjadi akibat para petani terkadang lambat dan kadang lupa jadwal melakukan penyemprotan atau pemupukan.

Serangan wereng ini sangat cepat,satu rumpun padi kemungkinan wereng bisa mencapai 8 lebih.Petani yang lainnya ada juga yang mengatakan bahwa petani yang biasanya dari luas 1 hektare bisa panen hingga 6 ton.Namun sekarang hanya diperoleh kurang dari 4 ton.dengan hasil itu semua petani mengalami kerugian yang cukup amat besar.

Banyak petani mengatakan kerugian yang dikeluarkan dalam 1 hektare lahan bisa mencapai puluhan juta rupiah.hasil panen seperti para petani alami ini jangnkan bisa diuntung ,kalau semua mengandalkan orang lain,bisa bisa semua hasil panen habis untuk upah buruh dan para petani tidak dapat bagian.

Karena kekhawatiran para petani akan serangan wabah terus terjadi,kini banyak petani yang terpaksa memanen padinya lebih awal.Sebab serangan wereng biasanya menyerang tanaman semua umur termasuk yang akan dipanen sekalipun.Banyak juga para petani yang pasrah jika tanaman padi mereka sudah banyak yang rusak oleh hama wereng.

Sementara itu yang terjadi didesa pematang panjang,petani yang tidak memanen sawah mereka sama sekali akibat habis diserang tikus.Misalnya herman,ketika orang lain panen mereka menggarak lahannya dan membabat tanaman yang masih tumbuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun