Penyakit yang disebabkan oleh gula salah satunya diabetes disebut juga silent Killer karena kebanyakan penderita diabetes tidak mengetahui bahwa dia telah terkena penyakit tersebut Mengapa begitu? Â karena sangat sedikit muncul gejala di awal seperti sering buang air kecil, sukar merasa kenyang, mulut kering, dan mudah mengalami infeksi atau luka. Gula dapat mengundang hormon dopamin jika keterusan otak Semakin Cinta dan susah untuk menolak sehingga secara tidak sadar kita hidup dengan mengonsumsi gula secara berlebihan nah "berlebihan" akan jadi topik utama dan "Kesadaran" akan jadi solusi terdepan yang akan kita bahas pada materi ini. Prevalensi diabetes di Indonesia diperkirakan meningkat Dari 9,19% pada tahun 2020 dan diprediksi menjadi 16,09% pada tahun 2045 bisa dikatakan bahwa angka diabetes di Indonesia akan terus naik melejit. Â
   Tahukah Anda bahwa Kemenkes menyarankan batasan mengonsumsi gula itu sebanyak 50 gram sama dengan 4 sendok makan per hari sedangkan Jika dilihat dari data BPS (badan pusat Statistik) tahun 2021 menunjukkan bahwa konsumsi gula putih harian per orang Indonesia sebanyak 160 gram.Belum lagi orang yang tidak sadar, yang sudah terbiasa Minum es teh setelah makan nasi hal itu menunjukkan bahwa orang Indonesia mengonsumsi gula 3 kali lebih banyak dari takaran yang dianjurkan. Maka dari itu prediksi diabetes 2045 terus naik Ditambah lagi Kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia yang masih banyak produk makanan yang dijual dengan tinggi gula Namun kita tidak bisa menyalahkan seseorang tersebut, karena tubuh kita hanya bisa dikontrol oleh diri sendiri.
   Penyakit yang disebabkan oleh gula juga sudah banyak ditemui di berbagai Rumah Sakit terutama penyakit diabetes banyak dijumpai juga anak kecil zaman sekarang yang sudah merasakan cuci darah. Berdasarkan data dari Ikatan Dokter anak Indonesia (IDAI), sebanyak 1.645 anak mengidap diabetes melitus paling banyak menyerang usia 10 hingga 14 tahun. Apa saja sih Efek gula pada produktivitas kita?
1.Sering lelah meskipun tidak banyak beraktivitas (malas)
2.Penurunan fungsi mata
3.Penurunan berat badan
4.Selalu merasa lapar
5.Mood berantakan
6.Cemas
7.Dan perlahan akan mempengaruhi fungsi otak
   Belum lagi efek gula pada mental, Pasti kalian para remaja sebagian besar pernah mengalami seperti depresi, gelisah hingga tiba-tiba malas, capek padahal nggak ngapa-ngapain. Mengapa bisa begitu? Karena saat kita mengkonsumsi banyak gula pankreas akan bekerja lebih untuk menghasilkan insulin insulin ini guna menurunkan kadar gula dalam darah awalnya memang membuat kita berenergi dan setelah itu tubuh akan lemas dan capek karena penurunan energi secara drastis.
   Bahayanya gula apakah sama dengan Rokok, alkohol maupun Narkoba?
Meskipun sama-sama memberi efek pada kesehatan dan memberikan rasa kecanduan, namun ternyata gula dan rokok tidak dapat disamakan karena tubuh manusia tidak butuh satupun zat yang ada di dalam kandungan rokok, alkohol maupun narkoba.
   Tapi, Kalau tau bahaya, kenapa gak berhenti aja sih? Nah selain otak yang tidak bisa mengendalikan Karena Terbiasa Ada hal lain loh ternyata yang membuat kita tidak bisa berpaling dari gula yaitu makanan atau minuman yang tinggi gula banyak ditemukan bukan hanya di sebagian toko namun di seluruh toko dengan harganya yang murah akan lebih menarik pelanggan untuk mencoba sehingga dapat memicu kebiasaan mengonsumsi. Lalu bagaimana solusinya?
Untuk menyikapi bahaya gula 2045 di Indonesia ini, dari aku ada beberapa tips :
1.Yang utama pasti sadar bahayanya dulu.
2. Kurangi gula perlahan seperti yang biasanya minum es teh manis ganti ke es teh tawar.
3.Ganti gula dengan gula alami Contohnya seperti gula dari jagung gula aren atau stevia.
4.Hindari makanan tinggi kalori yang berkalori baik
- contoh makanan tinggi kalori : santan, jeroan dan gorengan
- contoh kalori baik : ikan, ayam, dan sayuran.
5. Kurangi karbohidrat dalam piring Anda.
   lingkungan dapat menjadikan dampak kita terkena akibat buruk dari gula ini salah satunya yaitu orang indonesia selalu beranggapan bahwa kalau tidak makan nasi ya artinya belum makan, bahaya gula ini sudah menjadi masalah umum sebenarnya namun kurangnya kesadaran dari diri sendirilah kurang ditekankan. Maka dari itu, mari kita saling mendukung untuk hidup lebih sehat demi masa depan yang lebih baik.
REFERENSI
- Rokom.(2024). Saatnya Mengatur Si Manis. Diakses 10 Januari 2024 dari  https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240110/5344736/saatnya-mengatur-si-manis/  Â
- Anugrah Andriansyah. (2023). IDAI : 1.645 anak Indonesia idab diabetes melitus. Diakses 01 februari 2023 dari  https://www.voaindonesia.com/a/idai-1-645-anak-di-indonesia-idap-diabetes-mellitus/6943361.html
- Aturan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013. Tentang pencantuman informasi kandungan gula.
- Instagram Badan Pusat Statistik (BPS). (2021). Data orang Indonesia dalam mengkonsumsi gula.
- Dwi Anggraini, Esti Widiani, Budiono. (2023). Gambaran tanda gejala diabetes melitus tipe II pada Pasien sebelum dan sesudah pemberian terapi air putih. Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences. Volume 4 Nomor 2. Hal 131.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H