Di langit malam kau menari,
Menulis sunyi dengan cahaya,
Bisik angin jadi aksara,
Rahasia hati yang tak terucap.
Di batas senja kau berpendar,
Serupa mantra yang melagu,
Mengurai rindu dalam gemintang,
Menjadi kisah tanpa suara.
Dedaunan menari perlahan,
Menatapmu dalam hening malam,
Seakan paham arti sinarmu,
Menjelma pesan dalam kelam.
Wahai rembulan, aksaramu abadi,
Tak perlu tinta, tak butuh suara,
Namun terbaca dalam sanubari,
Oleh jiwa yang menanti cahaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI