Ia turun dari langit, membawa resah,
Membelai daun tanpa sepatah kisah,
Tetesnya jernih, dingin, dan megah,
Namun jauh hatinya dari tanah.
Di pucuk-pucuk pohon ia bercerita,
Tentang rindu yang tak pernah bersua,
Angin membawanya ke ujung dunia,
Tanah menanti, terdiam, dan hampa.
Tetapi hujan enggan tuk singgah,
Menghindar pelukan yang penuh pasrah,
Ia berlari, mengejar bayang megah,
Meninggalkan tanah dalam gelisah.
Kini bumi menatap langit kelabu,
Merindukan basah di waktu syahdu,
Namun hujan hanya titipkan debu,
Cinta yang hilang, tiada bersambut lagi satu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H