Sedang cahaya bersemayam di dada.
Bangkitlah, wahai ruh yang renta,
Rengkuhlah fajar yang bersenda.
Biarkan gelisah jadi puisi,
Dan luka menjelma harmoni abadi.
Karena jiwa tak pernah benar-benar hilang,
Hanya terselubung bayang-bayang.
Di kedalaman hatimu yang tenang,
Ada semesta yang merindu pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!