Waktu bergulir
Aku berlari di dalam air
Sesak napas tenggelam
Mendatangkan sinar padam terbenam.Â
Seekor burung nampak bersedih
Kicauan tiba-tiba terdengar menjadi lingkih.Â
Beruntunglah hati dan jiwa yang pulih,Â
Berdoalah untuk jalan yang telah di pilih.Â
Dibalik riuh tawa
Ada air mata yang tak kasat mata.Â
Darah mengalir, luka terukir, hati terkilir,Â
Nampak dalam spektrum yang berbeda.Â
Jangan percaya pada awal
Sebab kebenaran selalu terbukti diakhir.Â
Gelak tawa menggema sampai ke inti bumi,Â
Namun napas masih saja tersengal.Â
Aku telah membunuh banyaknya tanaman,Â
Sebab terlalu banyak air yang kuberikan.Â
Tuhan, Tuhan, Tuhan
Aku khawatir karena cinta,Â
Menjadi salah satu hal yang membinasakan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H