Selir angin, serta hamparan pasirÂ
Desiran ombak, menebas Perahu KertasÂ
Awan Biru, cahaya ufuk timurÂ
Tercampur dengan Lembayung, sungguh tak kalah indahÂ
Si mata Teduh, di samping pantaiÂ
Biarkan Angin, mengibas rambutnyaÂ
Menerpa wajah, raut mimiknyaÂ
Menerjang seluruh raga dan rasanyaÂ
Kakinya yang telanjang, menginjak meninggalkan jejakÂ
Lelah menatap sang surya, terbenamÂ
Berdiri atas hamparan pasir, telah menjadi SenduÂ
Meninggalkan jejak kesedihan, yang merangkulÂ
Tiada bisikan, terus setiap buka bibirnya
Setetes air mata, telah menguras tenaganya
Hanya Pedihnya luka, tersisa di matanya
Bersama dengan setiap rasa, menempati seluruh raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H